Brilio.net - Asian Para Games adalah gelaran ajang olahraga untuk atlet Asia dengan disabilitas. Di tahun 2018 ini, Jakarta, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah. Sebanyak 42 negara dari Asia berpartisipasi dalam

Asian Para Games 2018 dan akan berkompetisi dalam perebutan medali di 18 cabang olahraga yang di pertandingkan.

Asian Para Games 2018 secara resmi di buka pada 6 Oktober 2018. Dan kini berbagai pertandingan olahraga sedang berlangsung hingga 13 Oktober 2018.

Salah satu cabang yang diikuti Indonesia adalah cabang olahraga tolak Peluru. Pada pertandingan tolak peluru, salah satu atlet Indonesia, Suparni Yati mencuri perhatian dengan memenangkan medali emas kedua untuk Indonesia.

Dengan hasil ini, untuk sementara Indonesia masuk dalam lima besar perolehan medali di Asian Para Games 2018. Banyak yang belum diketahui publik tentang sosok Suparni Yati ini. Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Senin (8/10) ini lima fakta sosok Suparni Yati.

1. Pemegang rekor Asia.
Selain berhasil memenangkan medali emas untuk Indonesia, Suparni Yati juga berhasil memecahkan rekor Asia dengan mencatatkan lemparan sejauh 11,03 meter, menggeser rekor Asia milik atlet Malaysia atas nama Nursuhana binti Ramlan yang dibuatnya pada 2012 sejauh 10,71 meter ketika di Paralimpiade London 2012.

2. Masuk kategori F20.
Suparni Yati menjadi atlet tolak peluru kategori F20, yakni atlet yang memiliki keterbatasan kecerdasan atau IQ. Mereka pada umumnya mempunyai IQ di bawah 75. Meski demikian, semua kekurangan itu nyatanya tak menjadi halangan bagi pada Suparni untuk berjuang meraih prestasi tertinggi.

3. Geluti tolak peluru sejak SD.
Suparni mengaku ia belajar tolak peluru sejak SD. Dia dikenal sebagai anak penjual tempe, meskipun begitu, dengan semangatnya ia membuktikan bahwa ia akan menjadi sosok yang bear suatu hari nanti.

4. Ajang Asian Para Games pertama yang diikuti.
Asian Para Games 2018 adalah ajang Asian Games pertama yang diikuti Suparni Yati. Dia langsung berhasil membuktikan dirinya yang terbaik, dan makin menambah semangatnya untuk mengikuti Paralimpiade di
Tokyo pada 2020.

5. Dilatih oleh ayah angkat.
Suparni Yati dilatih oleh Jasman, pelatih sekaligus ayah angkat Suparni sejak SD. Suparni mengaku jika Jasman melatihnya dengan sungguh-sungguh dan ia bersemangat ketika dilatih oleh Jasman yang sering memberikan motivasi kepada dirinya.

 

reporter: mgg/renno hadi