Brilio.net - Masih ingat Dono Warkop? Pelawak yang pernah berjaya di era-90an. Meski sudah meninggal dunia, pemilik nama asli Wahjoe Sardono ini sampai saat ini masih selalu dikenang oleh para penggemarnya. Dalam perannya, Dono seringkali jadi bahan tertawaan karena bodoh. Bahkan tak jarang ia juga memerankan tokoh yang sering diejek dan dihina. Tapi siapa sangka sosok Dono yang lucu itu adalah sosok yang pintar dan peduli terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. (Baca juga: Adegan-adegan di film Warkop yang bakal kamu ingat)

Postingan pengguna Facebook Andriyan Mulana yang mengulas tentang Dono itu belakangan santer dibagikan oleh para netizen. Dalam postingannya, Andriyan Maulana menuliskan jika Dono yang kerap jadi bulan-bulanan itu adalah jebolan Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Bukti bahwa kepandaiannya di atas rata-rata, Dono dulu juga pernah dipercaya menjadi asisten dosen.

Tak hanya pandai, Dono ternyata juga seorang aktivis politik. Saat ribuan mahasiswa berlari masuk ke dalam kampus Universitas Atma Jaya ketika tentara menyerbu kampus tersebut, Dono dengan gagah berani berada di barisan terdepan melawan tentara. Bahkan Dono lah yang dinobatkan mahasiswa menjadi penyemprot utama selang hydrant.

"Dia yang selalu dikenang di dalam hati sebagai seoran pelawak, kini terungkap bahwa dia adalah seorang aktivis politik," tulis Andriyan Mulana dalam akun Facebooknya.

Kendati demikian, foto yang diunggah tersebut belum diketahui kapan diambil. Andriyan Mulana menulis foto tersebut diambil oleh wartawan yang sedang datang melihat aksi mahasiswa pada tahun 98. Tapi ada juga netizen yang menyebut bahwa foto tersebut adalah foto Dono ketika syuting film Maju Kena Mundur Kena.

Kisah tentang Dono yang menjadi aktivis politik yang menjadi salah satu penyusun lahirnya Reformasi 1998 itu kini telah dituliskan dalam buku 'Warkop Main-Main Jadi Bukan Main' karya Rudy Badil dan Indro Warkop. Ulasan Rudy Badil dan Indro Warkop dalam buku tersebut menjadi bukti bahwa grup lawak Warkop DKI tak hanya dikenang karena mengocok perut masyarakat Indonesia. Lebih dari itu, Dono, Kasino, dan Indro juga berkontribusi kepada Indonesia dengan menjadi aktivis politik pada masanya.