Brilio.net - Tahukah kamu kalau lilin yang sering kita pakai untuk penerang saat mati lampu atau digunakan sebagai terapi malah bisa mencemarkan udara? Karena kandungan lilin yang terdiri dari berbagai bahan kimia yang tentu saja dapat membahayakan kesehatan.

Lilin telah digunakan setidaknya sejak tahun 500 SM. Dulu lilin utama digunakan sebagai sumber cahaya saat keadaan gelap atau di malam hari. Namun zaman sekarang lilin lebih sering digunakan untuk sebuah perayaan, penghilang bau bahkan lilin sebagai terapi.

Dilansir dari laman davidwolfe.com, Minggu (3/1), Andrew Sledd, seorang dokter anak dengan spesialisasi di Toksikologi Lingkungan membenarkan bahwa pembakaran lilin beraroma wangi sekalipun selama satu jam sama berbahayanya dengan menghirup asap rokok. Karena jelaga yang dihasilkan lilin beraroma bisa jadi mengandung banyak bahan kimia berbahaya.

James Young, seorang ahli kimia asal Skotlandia, juga membenarkan bahwa parafin sebagai bahan dasar pembuatan lilin mengandung banyak bahan kimia. Membakar parafin secara berlebihan sama halnya dengan mencemari udara sekitar.

Nah, berikut ini zat-zat berbahaya yang dihasilkan oleh jelaga pembakaran lilin yang bisa mencemari udara:

1. Asetaldehida
Zat ini telah diketahui bisa menyebabkan iritasi pada paru-paru, mata, hidung dan tenggorokan.

2. Formaldehida
Formaldehida adalah campuran bahan kimia yang juga digunakan sebagai bahan untuk cat, lem dan pestisida. Menghirup Formaldehida terlalu lama bisa menyebabkan iritasi mata dan tenggorokan bahkan bisa menyebabkan asma.

3. Dioksin dan furan
Keduanya merupakan hasil alami pembakaran parafin. Terlalu banyak paparan dioksin dan furan bisa menyebabkan kelemahan fisik, depresi bahkan mengganggu fungsi hati.

Jika kamu ingin menggunakan lilin sebagai penghilang bau atau untuk aroma terapi sebaiknya pilih lilin dari bahan-bahan alami selain parafin. Lebih bijak dan selektif lagi ya Guys !