Brilio.net - Yudi Karyono (52), warga Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta akhirnya dapat menyelesaikan misinya berjalan menggunakan egrang dari Yogyakarta hingga Istana Kepresidenan Jakarta. Ia memulai misinya pada 10 Juni lalu dan berhasil sampai di Istana Kepresidenan pada Selasa (4/8) lalu.

Saat ditemui brilio.net di kediamannya Rabu (5/8) , ia tampak sumringah karena berhasil menjalankan misinya untuk mengangkat kembali permainan tradisional egrang itu. Di tempatnya sudah ada para pengurus komunitas Facebook Info Cegatan Jogja (ICJ) yang dari awal selalu mengiringi dan memantau keadaan Yudi. Warga sekitar juga berdatangan menemui Yudi yang sudah 50 hari lebih meninggalkan kampung tersebut.

"Sementara kulit saya hitam karena 50 hari kepanasan," selorohnya kepada orang yang datang.

Yudi mengungkapkan bahwa ia bersama Surawan, orang yang sengaja datang dari Jogja untuk mendampinginya sempat ditolak dan gagal bertemu Presiden. Saat dirinya mengajukan proposal untuk bertemu ke ajudan Presiden pada Senin, ia dijanjikan baru bisa bertemu Presiden seminggu kemudian.

Karena tak bisa bertemu saat itu, ia pun keluar dari Istana Kepresidenan dan tiduran di luar kompleks istana. Tapi selang beberapa lama ia mendapat telepon dari pihak Istana jika dirinya bisa bertemu Presiden Joko Widodo Selasa sore jam 4.

Tapi ternyata jalan untuk bertemu Presiden tak semulus itu. Selasa sore saat ia datang, ia bahkan hampir diusir dan dihalangi Paspampres lagi. Tapi akhirnya setelah dijelaskan, pengamanan berlapis yang ada bisa ia lewati. "Saya menunggu dari jam 4 sore dan baru bisa bertemu malam. Itu pun nggak lama, paling cuma sekitar 5 menit," terang Yudi.

Kepada presiden, ia menyampaikan dua hal. Pertama, ia meminta Presiden Jokowi untuk mengangkat lagi egrang dan menjadikannya olahraga nasional. Kedua, ia meminta Presiden untuk lebih memerhatikan nasib guru.

"Pak Presiden malah ngajak bergurau terus. Meski hanya sebentar tapi benar-benar spesial," terangnya.