Brilio.net - Sektor industri alat tulis di Jepang sedang kalang kabut. Pasalnya, pasokan pensil semakin menipis, membuat panik pembeli, terutama kalangan arsitek dan animator. Lho, memangnya kenapa?

Sebagaimana dilansir brilio.net dari Daily Mail, Rabu (2/12), pemicu masalah tersebut adalah rencana Mitsubishi Pencil, produsen alat tulis tertua di Jepang berhenti memproduksi pensil warna dan hanya akan menyisakan pensil warna merah. Namun, mereka juga mempertimbangkan memproduksi tiga warna utama selain merah, yaitu biru muda, kuning kehijauan, dan oranye.

Perusahaan yang telah berdiri sejak abad ke-19 itu mengatakan rencana ini didasarkan akibat permintaan melemah. Para pecinta pensil seperti arsitek dan animator yang selama ini menjadi konsumen utama untuk membuat kartun manga Jepang merasa tak puas dengan kebijakan tersebut.

"Kami akan berhenti memproduksi warna lain pada akhir tahun seperti yang telah direncanakan," kata juru bicara perusahaan kepada AFP.

Khawatir kehabisan pensil warna yang pertama kali diproduksi pada tahun 1971, membuat para pembeli bergegas untuk memborong stok pensil warna yang masih tersisa pekan ini. Pemasok kebutuhan barang seni, jaringan Ito-ya yang terletak di kawasan sibuk Ginza, Tokyo sudah menjual habis delapan lusin pensil berwarna pada Selasa dan tinggal tersisa warna coklat, merah muda, putih dan biru tua.

Meski begitu, rencana Mitsubishi Pencil ini tak menghentikan Japan Animation Creators Association menyuarakan kecemasan mereka terhadap pasokan pensil warna tersebut.

"Persediaan pensil warna sudah habis," demikian tulis pihak perusahaan di website resmi mereka.