Brilio.net - Banyak sekali cerita kegigihan orang dalam upaya menghidupi keluarga. Tak hanya laki-laki yang lebih diidentikkan sebagai tulang punggung keluarga, pengorbanan kaum hawa pun tak kalah hebat. Salah satunya kisah seorang janda bertangan satu berikut ini.

dikutip dari Shanghaiist pada Senin (30/11), kisah pengorbanan seorang wanita ini berawal dari sebuah mobil yang menabrak hingga merenggut nyawa sang suami tiga tahun lalu. Kala itu mereka sedang berjalan kaki pulang ke rumah bersama. Si penabrak langsung melarikan diri. Pihak kepolisian hingga kini tak menemukan pelaku.

Fang Wenying, perempuan yang baru saja menjanda itu merasa terpukul. Kehidupannya berubah drastis. Untuk memperoleh pemasukan yang sama dengan gaji suaminya dulu, Fang memutuskan merangkap 3 pekerjaan berbeda di Dinas Kebersihan Kota Anqing. Sebagai buruh, setiap hari Fang berangkat pukul 03.30 dan kembali ke rumah setelah pukul 22.30. Enam belas jam setiap hari dia habiskan untuk bekerja keras.

Wanita bertangan satu ini rangkap 3 pekerjaan demi hidupi dua putrinya foto: sina.com

Dandan, putri bungsungnya yang berusia 20 tahun memutuskan berhenti dari sekolah dan bekerja di sebuah toko roti demi menyokong perekonomian keluarga. Dalam satu bulan, Fang dapat mengumpulkan uang sebesar 2.800 Yuan atau sekitar 6 juta rupiah. Sedangkan Dandan mampu menyumbang 1.000 yuan atau sekitar 2 juta rupiah.

Wanita bertangan satu ini rangkap 3 pekerjaan demi hidupi dua putrinya foto: sina.com

Uang tersebut selain digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, juga untuk membiayai pendidikan si sulung Tingting di Anhui Foreign Languange University. Per tahun, kampus Tingting mewajibkan membayar sebesar 10.000 Yuan atau sekitar 21,5 juta rupiah. Fang mengaku, hanya dengan bekerja keras dia bisa membiayai kuliah anaknya.

Wanita bertangan satu ini rangkap 3 pekerjaan demi hidupi dua putrinya foto: sina.com

Kisah tentang lengan yang hilang diawali sang suami yang mengidap skizofrenia. Pada 2003, suami Fang berupaya menyerang putri mereka dengan pisau, akibat skizofrenia yang diidapnya. Fang yang berupaya menyelamatkan putrinya pun menjadi korban.

Wanita bertangan satu ini rangkap 3 pekerjaan demi hidupi dua putrinya


"Selama masa-masa suram itu saya mempertimbangkan untuk bercerai. Namun setelah kesehatannya membaik, dia memohon kepada saya untuk tidak menceraikannya," tutur Fang.