Brilio.net - Investasi memang begitu menjanjikan. Gurihnya keuntungan yang ditawarkan membuat tak sedikit orang yang memutuskan untuk berinvestasi.Tapi hati-hati. Jangan sampai kamu terjebak pada investasi bodong. Jika tak teliti nasib nahas pun tak dapat dihindarkan. Alih-alih mendapat keuntungan yang berlipat, kerugian justru didapat.

Seperti kisah yang disampaikan oleh Uus Kusmanto (48) pria asal Jakarta tentang pengalamannya berinvestasi, kepada brilio.net melalui layanan bebas pulsa story telling 0-800-1-555-999, Rabu (21/10).

Uus mengenal investasi pertama kali pada 2012 melalui rekannya. Tergiur keuntungan yang bakal didapat, dia ikut serta menanam sejumlah uang lewat sebuah situs. Awalnya Uus hanya ikut dalam partai kecil dengan profit sekitar Rp 600.000 per bulan. Pada satu dua bulan pertama transaksi berjalan lancar. Namun menginjak bulan ketiga mendadak jumlah yang didapat anjlok bahkan website investasi tersebut juga ikut menghilang.

Uus tak sendiri, rekannya yang berasal dari Bandung juga mengalami nasib yang sama. Bahkan dalam jumlah investasi yang lebih besar. Pergilah Uus ke Bandung untuk menemui sahabatnya itu. Sesampainya di sana ternyata ada pihak lain yang juga menawarkan investasi.

Lagi-lagi janji manis soal investasi didapatkan Uus. Kali ini disebut lebih riil dengan sistem paket dan profit yang lebih besar. Belum kapok kena tipu, Uus tergiur untuk ikut dalam investasi tersebut. Uus meyakini, perusahaan kali ini lebih kompeten.

Tiga bulan pertama Uus terus menambah jumlah Investasinya. Selama tiga bulan itu dia sudah mendapat keuntungan dua kali lipat dari modal awal yang dia setorkan. Tergiur keuntungan yang berlipat, Uus pun gencar mencari pinjaman untuk menambah nilai investasi.  

Bahkan istri dan beberapa temannya pun juga ikut menanam uang pada perusahaan tersebut dengan MoU masing-masing yang berbeda satu sama lain. Hingga nilai investasi pribadi milik Uus mencapai Rp 380 juta.

Pada periode pertama, seperti investasi di tempat sebelumnya arus transaksi profit berjalan lancar. Namun memasuki bulan kelima pada periode kedua, kantor investasi tempat Uus menanam saham mendadak tutup. Uus pun seketika lemas ketika tak ada seorangpun dapat ditanya tentang nasib uangnya. Hanya satpam yang berjaga, sudah tentu tak tahu menahu tentang apapun mengenai orang-orang dalam kantor tersebut. Semenjak kejadian tersebut, kini hidup Uus pun berubah.

"Sekarang saya hidup seadanya, kadang sore makan besok paginya puasa," tutur pria yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil di daerah Kuningan, Jakarta Selatan.

Uus menambahkan gajinya saat ini dipakai untuk membayar utang yang dipinjamnya sebagai modal investasi. Sang istri pun kini berdagang kecil-kecilan untuk membantu laju ekonomi keluarga. Bahkan setiap pulang bekerja Uus tak pernah langsung pulang ke rumah. Dia menunggu orang yang membutuhkan bantuannya, dari situlah dia mendapatkan uang tambahan.

Sampai sekarang dia berharap bisa mendapatkan pekerjaan sampingan demi meringankan beban keluarganya.

Cerita ini disampaikan oleh Uus  melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu.