Brilio.net - Bekerja sebagai seorang geolog membuat Teddy Sutadi Kardin harus rela bolak balik menerabas lebatnya hutan Indonesia. Kondisi ini membuat ia sangat akrab dengan pisau, alat yang selalu menemaninya dikala sedang berada di tengah hutan. Dari sinilah pria jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mulai menganggap pisau sebagai sahabat.

Sangat mencintai pisau membuat Teddy selalu menggunakan alat ini untuk berbagai keperluan pekerjaan. Hal ini kemudian membuat ia sangat paham betul tentang pisau. Lalu pada tahun 1993, lewat ketidaksengajaan Teddy mulai mewujudkan mimpinya untuk mendirikan bengkel pisau. Bersama beberapa orang rekannya, ia bekerja keras mempelajari seni pisau buatan tangan.

"Ketika itu saya membutuhkan sebuah pisau untuk digunakan di lapangan. Tapi karena jenis pisau yang saya cari tergolong mahal, saya mencoba untuk membuat pisau sejenis dari per mobil. Dan ternyata kualitas pisau yang dibuat tanpa teknik penempaan tersebut cukup bagus," kata Teddy kepada brilio.net, Rabu (27/1).

Selang beberapa lama, kerja keras Teddy membuahkan hasil. Pisau buatan tangannya semakin dikenal karena kualitas dan keindahannya. Selain berbagai pisau tradisional seperti Kujang dan Badik, bengkel pisau Teddy juga membuat pisau dengan standar khusus untuk kalangan militer. Seperti Marinir TNI AL, Paskhas, dan Kopasus.

Teddy Sutadi, perajin pisau yang produknya digunakan tentara AS, top!
Pisau buatan Teddy yang juga pernah dipesan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono. (foto: tkardinpisau.co.id).

Tidak hanya sampai di situ, pisau buatan tangannya bahkan digunakan untuk keperluan militer Amerika Serikat, seperti pasukan khusus Green Beret Airborne. Awal mulanya adalah ketika itu Prabowo Subianto memperkenalkan pisau buatan Teddy kepada mereka. Kemudian salah satu anggota Green Beret, Sersan Curtis Lovito terkejut ketika pisau Fairbarn Sykes Dagger (pisau pasukan SAS Inggris) diproduksi ulang di Indonesia.

"Ia menilai pisau Fairbarn Sykes Dagger yang kami buat tergolong bagus walaupun dibuat dengan peralatan seadanya," kenangnya.

BACA JUGA: Jago navigasi alam, tukang pisau ini pernah latih Kopassus dan Paskhas

Kualitas pisau buatan Teddy bukanlah tanpa alasan. Di bengkelnya yang terletak di daerah Cidadap, Kota Bandung, ia mempekerjakan para ahli pisau. Tidak hanya itu, material yang digunakan adalah material pilihan seperti Baja Damascus, yang terkenal akan kekuatannya sebagai bahan untuk membuat pisau.

Hingga sekarang bengkel yang bernama Bengkel T. Kardin Indonesia ini semakin terkenal 'ketajamannya'. Tidak hanya pesanan dari instansi militer Indonesia, pesanan juga datang dari para tokoh-tokoh pecinta pisau. Sebut saja Presiden RI Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Fahmi Idris, dan Bambang Trihatmojo. Tidak hanya itu, pisau buatan Teddy juga terkenal di Asia Tenggara.

"Kerajaan Yordania pada tahun 2013 juga pernah memesan 1200 bilah pisau kepada kami," imbuh Teddy.