Brilio.net - Wisata Tanah Air memang telah diakui, banyak wisatawan asing yang tertarik mengunjungi Indonesia untuk menghabiskan waktu di berbagai tempat wisata yang ada.

Dengan ramainya kunjungan dari para wisatawan asing tersebut otomatis akan menambah pemasukan daerah. Namun, di sisi lain, ada kekecewaan sebagian wisatawan dengan pembedaan harga tiket masuk lokasi wisata untuk turis lokal dengan turis mancanegara.

Pembedaan harga ini merembet pula pada makanan serta tarif transportasi. Seorang blogger, Ary Amhir mengungkapkan pengalamannya mendampingi wisatawan asal Jepang berwisata di Munduk, Bali.

"Kami nongkrong di warung berbeda, memesan mi telor. Saat itu saya harus membayar Rp 5.000 semangkuk. Nah kena Rp 10.000. Harga lokal dan harga turis berbeda, begitu kata si ibu penjual," tulis Ary dalam blognya yang dikutip brilio.net pada Kamis (6/8).

Hal ini ternyata juga berlaku di beberapa tempat wisata di Thailand, seperti yang pernah dialami Ary. Tempat-tempat wisata yang dikunjunginya membebaskan biaya untuk wisatawan lokal, tarif hanya berlaku untuk wisatawan asing.

Tempat wisata dalam negeri bahkan memberlakukan harga berbeda kepada warga Indonesia sendiri. Harga normal hanya untuk warga setempat, selainnya akan kena harga yang ditinggikan. Hal ini berlaku untuk makanan dan tarif transportasi yang bisa menjadi 2-3 kali lipat dari harga asal.

Untuk mengatasinya, sebelum kamu membeli atau menggunakan jasa tersebut, mesti tahu dulu berapa rupiah yang harus dikeluarkan. Untuk jarak yang masih bisa dijangkau dengan berjalan kaki, maka bisa berhemat dengan tidak terlalu mengandalkan alat transportasi berbayar.