Brilio.net - Kejadian nahas dialami siswi SMA kelas 3 di Jakarta, Fabioli pada Selasa (23/2). Gadis belia yang saat itu hendak pulang sekolah dengan ojek langganannya tersebut diduga tabrakan dengan p yang mengendarai mobil dinas. Namun polisi itu justru kabur dan tak mau bertanggungjawab atas kecelakaan ini.

"Saat itu saya dan ojek hendak menyeberang di jalan raya. Bukannya memberikan akses jalan untuk menyeberang mobil polisi itu malah tancap gas dan akhirnya saya tertabrak dan jatuh," kata Fabioli saat dihubungi brilio.net, Kamis (25/2).

Melihat Fabioli dan tukang ojeknya jatuh, Polantas tersebut berhenti dan memarkirkan mobilnya di tepi jalan. Fabioli mendekat untuk meminta pertanggungjawaban akibat kecelakaan itu. Namun saat Fabioli ingin mengetahui nama dan tempat dinasnya, polisi yang menabraknya justru kabur.

"Sambil terus menutupi nama di rompinya, polisi tersebut bilang kepada saya agar datang ke Polsek Palmerah untuk meminta pertanggungjawaban perbuatannya. Tapi ternyata setelah saya ke Polsek Palmerah polisi itu tidak berdinas di situ," ungkap Fabioli.

Namun dari foto yang berhasil dia ambil, polisi tersebut diduga dari satuan dari Polres Jakarta Barat dengan mobil dinas bernomor polisi VE 100071-30.

Sementara itu, ibunya, Syuli Umboh, mengaku sakit hati dengan tindakan polisi yang tak bertanggungjawab tersebut. Ia tak habis pikir dengan sikap polisi yang seharusnya mengayomi masyarakat ini.

Foto yang diunggah ibu Fabioli di media sosial

Tabrak anak SMA, polisi ini bukan tanggung jawab justru tancap gas

"Bapak polisi yang terhormat. Setelah Bapak tabrak putri saya, kenapa Bapak kabur. Bukankah Bapak polisi ini pengayom masyarakat? Bukannya menolong putri saya, tapi Bapak malah kabur. Kenapa Bapak polisi ketakutan dan kabur? Sampai Bapak polisi menutupin nama Bapak yang terhormat. Saya sebagai Ibu dari Fabioli tidak terima dengan perlakuan Bapak terhadap putri saya," ujarnya Syuli dalam postingan yang sudah dibagikan oleh lebih dari 30.000 netizen tersebut.