Brilio.net - Kamu pasti pernah menemui atau setidaknya mendengar kasus orang berusia lanjut yang terkena stroke. Tapi jangan salah lho, orang muda juga bisa terkena stroke. Tak percaya?

Dilansir brilio.net dari Everyday Health, Kamis (8/10) sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Neurology menunjukkan bahwa tren stroke di daerah Greater Cincinnati, Amerika Serikat, pada tahun 1999-2005, usia rata-rata stroke menurun dari 71 tahun menjadi 69 tahun. Sebaliknya tingkat stroke yang mengenai usia 20-54 tahun justru meningkat dari sekitar 13% menjadi 19%.

Perlu kamu tahu data statistik tahunan penderita stroke di Amerika, yaitu:
- Stroke pada bayi sejumlah 4.000 kasus
- Stroke pada mereka yang baru lahir sampai usia 18 tahun, ada sebesar 11 kasus stroke dari setiap 100.000 anak dan remaja
- Stroke pada semua orang di bawah usia 45 berkisar 7-15 kasus setiap 100.000 orang

Lantas bagaiaman stroke makin banyak menyerang usia muda?

Stroke pada orang di bawah 45 tahun membutuhkan pendekatan yang berbeda untuk pengobatan dan manajemennya karena memang penyebabnya berbeda, menurut S. Ausim Azizi, kepala departemen sekaligus prosefor neurologi di Temple University Medical School di Philadelphia, Amerika Serikat.

Semua stroke disebabkan penurunan suplai darah ke otak. Para orang dewasa lebih tua, penyebab paling sering adalah pembekuan darah yang terbentuk di dalam jantung atau pembuluh darah sehingga menghambat perjalanan darah ke otak. Jenis stroke ini disebut ischemic stroke. Sementara itu, pada anak-anak penyebab umum biasanya adalah infeksi, trauma, gangguan jantung, penyakit sel sabit, dan dehidrasi.

"Stroke pada orang dewasa lebih muda bisa juga dipicu penggunaan narkoba, terutama obat-obatan intravena," kata Azizi. Selain itu juga kasus kardiogenik seperti penyakit rematik jantung, kelainan katup jantung, dan kelahiran dengan lubang yang ada di antara sisi kanan dan kiri jantung (patent foramen ovale).

Menurut Andrew Russman, seorang ahli neurologi dan stroke dari Cleveland Clinic, ada 25% kasus stroke yang terjadi pada mereka di bawah usia 45 tahun disebabkan oleh pembedahan pembuluh darah di leher. Ini adalah mata air kecil di pembuluh darah besar yang menyebabkan penggumpalan darah sehingga menghambat darah sampai di otak. Lebih lanjut, penyebab stroke pada orang dewasa muda lainnya adalah migrain, kehamilan, pil KB, dan rokok.

Obesitas juga menyumbang faktor risiko terserang stroke di bawah usia 45 tahun. Obesitas ini akan meningkatkan tekanan darah, kolesterol, dan diabetes. Namun begitu, semua hal yang terjadi akibat obesitas ini dan meningkatkan risiko stroke, bisa saja berlaku bagi semua kalangan umur.

Nah, untuk kalian yang berusia muda bisa melakukan beberapa pencegahan dan pemulihan stroke. Ada beberapa strategi pencegahan stroke pada semua usia, menurut peneliti, yaitu:
- Berkonsultasi ke dokter kalau ada yang tak beres dengan jantung
- Berolahraga secara teratur dan menjaga berat badan sehat
- Diet makan rendah lemak jenuh dan perbanyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan
- Mulai memperhatikan tekanan darah dan kadar kolesterol sejak usia dini
- Hindari alkohol, obat-obatan terlarang, dan rokok

Perlu kamu tahu bahwa perbedaan mencolok antara stroke pada orang tua dan muda adalah pemulihan. Stroke pada orang muda dapat berarti seumur hidup pemulihan dan menghilangnya tahun-tahun produktif. Namun begitu, masih ada harapan.

"Sekitar 15-30 persen orang yang mengalami stroke, menderita cacat jangka panjang. Kabar baiknya adalah bahwa mereka yang terkena stroke pada usia 30 tahun memiliki tingkat pemulihan lebih baik daripada yang berusia 80 tahun karena plastisitas otak yang lebih baik," kata Russman.

Sebuah tinjauan artikel tentang pemulihan ischemic stroke pada orang dewasa muda, yang diterbitkan dalam jurnal Stroke Research and Treatment menemukan bahwa jauh lebih baik bagi orang-orang muda dibandingkan orang tua, mencakup antara lain:
- Kelangsungan hidup mencapai 90% selama lima tahun bila dibandingkan 40% orang tua yang stroke
- Sebesar 90% mampu hidup mandiri bila dibandingkan sekitar 40% orang tua yang stroke
- Sebesar 50-70% dapat kembali bekerja setelah stroke
- Tingkat kekambuhan selama lima tahun 50% lebih kecil kemungkinannya ketimbang orang tua yang stroke.