Brilio.net - Mendengar kata kusta, tidak sedikit orang yang bergidik mendengar nama penyakit tersebut. Sehingga banyak yang menjauhi mantan penderita kusta karena takut tertular padahal sebenarnya mereka sudah sembuh.

Hal tersebutlah yang kemudian membuat Hafiza Elvira Nofitariani (24) tergerak untuk mengubah pandangan masyarakat tentang 'Orang Yang Pernah Mengalami Kusta' atau biasa disebut dengan OYPMK. Hafiza bersama empat rekannya merangkul dengan memberdayakan OYPMK serta mengubah sudut pandang mereka untuk hidup secara mandiri dengan tidak mengandalkan pemberian dan belas kasihan orang lain.

Berawal dari tugas kuliah, Hafiza dan kawan-kawannya tergerak untuk memberdayakan mantan penderita kusta di sebuah perkampungan di Tangerang bernama Sitanala. Pada awalnya pendekatan yang dilakukan memang tidak mudah karena mereka merasa malu berkumpul lagi bersama keluarganya, sehingga mereka memutuskan tinggal di sekitar rumah sakit. Pekerjaan serabutan pun menjadi pilihan.

"Butuh tiga bulan untuk pendekatan, banyak dari mereka yang ragu karena mungkin saat itu kami masih mahasiswa, tapi kami terus dan serius meyakinkan mereka hingga akhirnya setuju diberi pelatihan," cerita Hafiza kepada brilio.net, Jumat (24/7).

Si cantik Hafiza, berjuang memberdayakan mantan penderita kusta

Si cantik Hafiza, berjuang memberdayakan mantan penderita kusta

Nalacity Foundation bergerak memberdayakan mantan penderita kusta

Dari situlah Nalacity Foundation lahir pada tahun 2010. Proyek sosial ini salah satu produk dari Indonesia Leadership Development Program (ILDP), sebuah wadah pelatihan bagi mahasiswa berprestasi UI. Para pendiri Nalacity selain Hafiza adalah Alfi Syahriyani, Andrean Senjaya, Arryadhul Qolbi, dan Yovita Salysa Aulia.

Setiap minggu Hafiza dan rekan-rekannya mengunjungi Kampung Sitanala, di mana tempat tersebut banyak dihuni komunitas OYPMK. Di bawah naungan Nalacity Fondation, Hafiza sukses membekali ibu-ibu mantan penderita kusta dengan ilmu jahit manik-manik pada jilbab. Mereka diberi bahan langsung dari Nalacity, kemudian mendapat upah yang layak bagi setiap pengerjaan yang mereka lakukan.

Walau begitu Hafiza dan rekan-rekannya juga mengalami beberapa kendala, "Yang paling susah adalah mengubah mind set warga yang akan diberdayakan. Mereka dulu sangat mengandalkan pemberian orang lain, sehingga tidak optimis kalau mereka sebenarnya mampu menata masa depan, khususnya mandiri secara ekonomi," terang Hafiza.

Namun seiring berjalannya waktu, mereka semakin yakin dan semangat bergabung dengan Nalacity Foundation. Terbukti jilbab hasil karya mereka laris di pasaran. Hafiza bersama Nalacity Foundation meraup omzet lumayan, namun hal yang terpenting bagi Nalacity adalah bisa mengembalikan kepercayaan diri ibu-ibu OPYMK untuk termotivasi dan mandiri.

Lulusan Fakultas Ilmu Keperawatan UI ini juga melakukan kampanye pengenalan tentang kusta dan salah pengertian masyarakat tentang penyakit kusta.

Hadirnya Nalacity Foundation tak hanya memberdayakan para OYPMK di Kampung Sitanala, tetapi juga masyarakat sekitarnya. Nalacity juga mengadakan kegiatan sosial tahunan seperti pengobatan gratis, pembagian parsel Idul Fitri, penyediaan hewan kurban, pembangunan masjid dan kegiatan sosial hasil kerja sama dengan LSM.

Nalacity Foundation punya tujuan besar, yaitu memberdayakan masyarakat marjinal penyandang difabel untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan mandiri.

KLIK JUGA:

Telan landak 12,7 kg, ular Piton mati perutnya ketancep banyak duri

Kalau kamu senyum-senyum lihat 25 Gambar ini, masa kecilmu bahagia!

10 Foto yang akan membuatmu merindukan sosok ayah

10 Coretan di uang kertas yang mungkin pernah kamu lakukan saat kecil

21 Stiker lucu di sepatbor motor, awas nabrak!

20 Tas belanjaan unik, kreatif, juga menggelikan

25 Meme kucing yang imut, ngegemesin dan bikin ketawa

11 Foto editan Agan Harahap ini dimuat di media asing top wired.com

15 Foto kombo, seni baru fotografi yang akan membuat kamu terbelalak!

Ini 12 meme Khong Guan yang pasti bikin kamu ngakak