Brilio.net - Shafiyah adalah bibi Nabi Muhammad, saudari seayah seibu dengan Hamzah. Dia termasuk orang yang teguh pada agama yang dibawa keponakannya itu. Dia pernah menyerukan pada putranya, Zubair, bahwa orang yang paling pantas dibela adalah Muhammad. Shafiyah termasuk seorang perempuan yang berani.

Dalam Perang Uhud, kaum perempuan diamankan oleh Rasulullah di sebuah bangunan tinggi di samping sebuah masjid, bernama Fari'. Laki-laki yang bersama mereka hanyalah Hassan ibnu Tsabit yang belum punya keberanian berperang.

Dikutip dari buku The Perfect Muslimah karangan Syeikh Muhammad ibnu Hamid ibnu Abdul Wahab pada Rabu (8/7), ketika itu salah seorang musuh sedang berupaya mendatangi tempat persembunyian mereka. Shafiyah yang melihat hal ini meminta Hassan menanganinya.

"Kenapa kau diam saja? Bangkitlah dan bunuh musuh itu!" kata Shafiyah.

"Tidak. Demi Allah, aku tidak bisa," tutur Hassan.

Melihat musuh yang semakin dekat Shafiyah menjadi geram, "Kalau kau tidak bisa, serahkan pedang itu padaku."

Hassan memberikan pedang itu dan langsung disambut oleh Shafiyah. Dia bangkit dan menebas leher musuh tadi. Kepala musuh tadi kemudian dilemparkan Hassan ke arah musuh berdasarkan perintah Shafiyah.

Dalam kesempatan lain di Perang Khandaq, Shafiyah turut ambil peran. Ketika itu dirinya sedang berada di benteng persembunyian perempuan sewaktu seorang musuh datang. Kaum laki-laki tengah berperang dan posisinya jauh dari benteng ini. Sedangkan tidak ada seorang laki-laki pun di sini.

"Aku pun akhirnya memberanikan diri. Kuambil tongkat tiang penyangga. Lalu aku turun dari benteng dan kupukul dia sampai mati," tutur Shafiyah.

BACA JUGA:

Kisah kesederhanaan wali kota di tengah penduduknya yang pemberontak

Kisah keharmonisan antar umat beragama di zaman Rasulullah

Kisah Nabi Zakaria tak henti-hentinya berdoa akhirnya dikaruniai anak

Kisah Wali Sanga, alat musik tradisional bikin orang masuk Islam

Kisah perpindahan agama seorang panglima di tengah tengah perang

Kisah Perang Hunayn, kemenangan kaum muslim yang sempat tercerai berai