Brilio.net - Untuk mengisi agenda Ramadan, Badan Amil dan Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta mengadakan agenda pesantren unik yang ditujukan kepada para tukang becak.

Kegiatan tersebut diikuti oleh puluhan pengemudi becak dan digelar di Masjid Diponegoro, Kompleks Balai Kota, Yogyakarta saat bulan Ramadan.

"Kami ingin memuliakan pengemudi becak. Selama bulan puasa, mereka harus berjuang keras untuk menjalankan ibadah puasa," ujar Denny, selaku pengurus pesantren becak saat ditemui brilio.net di kantor Baznas Yogyakarta, Selasa (30/6)

Kegiatan Pesantren Becak ini mengambil tema Golek Ganjaran Oleh Bayaran (mencari pahala mendapat penghasilan). Pesertanya berjumlah 49 tukang becak. Jumlah tersebut sudah melebihi target awal yang sebanyak 25 orang.

Kegiatan bagi para tukang becak tersebut dimulai dari pukul 03.00 WIB saat mereka sahur bersama. Dilanjutkan dengan sholat Subuh berjamaah dan kajian hingga pukul 07.00 WIB. Setelah itu para tukang becak tersebut diperbolehkan untuk kembali mencari nafkah, mengayuh becak.

"Jadi kami wajibkan agar bapak tukang becak tersebut selalu sholat berjamaah, apabila nggak bisa sholat di masjid Diponegoro mereka boleh sholat jamaah di masjid dekat lokasi kerja," lanjut Denny

Pukul 15.00 WIB para tukang becak harus kembali ke pesantren untuk melaksanakan shalat ashar dan dilanjutkan kajian hingga menjelang waktu buka. Selain kajian yang berkaitan dengan agama, Baznas juga memberikan kajian lalu lintas, kesehatan, dan juga tips mengelola keuangan keluarga. Pemateri pun adalah orang-orang yang kompeten, seperti Kapolda dan profesor di bidang ekonomi.

Setelah berbuka bersama kegiatan pesantren dilanjut dengan Tarawih berjamaah dan tadarus bersama. Setiap pengemudi becak yang terdaftar sebagai peserta pesantren akan memperoleh berbagai fasilitas seperti penginapan dan tempat parkir becak, konsumsi berbuka puasa, konsumsi tadarus Al Quran, konsumsi sahur, perlengkapan mandi, Al Quran, sarung, baju, kaos, peci dan tas.

Umar (50), seorang tukang becak yang sehari-hari mangkal di kawasan Malioboro mengaku sangat menikmati kegiatan pesantren ini.

"Saya merasa bisa memanfaatkan bulan Ramadan secara maksimal, karena selain dapat pengetahuan agama saya juga dapat pengetahuan lain yang nggak kalah penting," Kata Umar yang juga ditunjuk sebagai ketua kelas pesantren becak tersebut.

Bagi peserta yang berhasil menjalankan seluruh kegiatan selama ikut pesantren tersebut akan mendapatkan reward tambahan sebesar Rp 1 juta serta bingkisan kebutuhan pokok yang berisi minyak goreng, beras, gula pasir, roti, teh dan kopi.