Brilio.net - Hasil penelitian grafologi baru-baru ini menjelaskan bahwa 60 persen pelamar kerja berbohong saat wawancara kerja agar diterima. Kejujuran atau kebohongan seseorang itu dapat diketahui melalui hasil analisa tulisan tangan miliknya. Bila karakter yang ditunjukkan sesuai dengan karakter dari tulisan tangannya, berarti dia jujur.

"Tulisan tangan sendiri adalah hasil interaksi dari banyak struktur dan sirkuit di otak, itulah mengapa jika tidak memiliki tangan, seseorang masih bisa menulis dengan kaki, mulut atau bahkan anggota tubuh lainnya. Karena semua digerakkan oleh otak, maka tulisan tangan bisa dianalisa untuk melihat kepribadian penulisnya," kata Pakar Grafologi, Deborah Dewi, dalam keterangan persnya seperti dilansir brilio.net dari Antara, Selasa (1/12).

Deborah menjelaskan bahwa analisis tulisan tangan dan ilmu deteksi kebohongan dapat membantu proses perekrutan karyawan dan rekan usaha yang sesuai yang dibeberkan dalam Festival Bohong Indonesia (FBI) 2015 pada 7–21 November lalu.

Selain itu, menurut ahli deteksi kebohongan, Handoko Gani, semua orang bisa memperkaya diri untuk mempelajari cara deteksi bohong dengan cara memodifikasi pertanyaan-pertanyaan dan cara mengorek informasi ketika interview kerja agar bisa optimal menggali informasi sejujur-jujurnya. Cara ini diklaim efektif untuk membantu agar tidak mudah dibohongi.