Brilio.net - Kaum pria umumnya tidak pernah rewel untuk menjaga penampilan rambut. Mereka biasanya tidak pernah pilih-pilih untuk mencari tukang cukur. Yang penting bisa potong rambut sesuai selera dan kantong mereka.

Namun, bukan berarti kaum Adam tak bisa memanjakan potongan rambut mereka dengan gaya trendi. Sebab, banyak juga pria yang ingin penampilan gaya rambut mereka ditata oleh penata rambut profesional dan keren. Fenomena inilah yang ditangkap empat anak muda untuk membuka usaha potong rambut khusus pria bernama Manhattan. Mereka adalah Ferrialdo, 24, Rizky Reynaldo, 24, Aryo Bimo, 23, dan Hafizh Ardhi, 23.

Keempat pemuda ini melihat bisnis potong rambut (barbershop) dalam beberapa tahun terakhir sedang hit banget. Sebenarnya sih, mereka membuka usaha yang terletak di Common House Jalan Panglima Polim IX Nomor 16, Jakarta Selatan ini awalnya hanya untuk menjalankan tugas kuliah pada 2013 lalu. Maklum sebagai mahasiswa di kampus yang menekankan materi entrepreneur mereka diminta menjalankan usaha sendiri.

Mereka melihat bisnis potong rambut cukup menjanjikan. Apalagi, mereka menilai masih sangat jarang tempat cukur khusus untuk kaum pria. “Dua atau tiga tahun lalu kita kebingungan mencari tukang potong rambut khusus laki-laki. Paling-paling pilihannya salon atau tukang cukur biasa. Di salon pelayannya agak ‘kewanitaan’ dan di tukang cukur konvensional pelayannya kebanyakan orang tua dan tidak tahu gaya," ujar Aldo salah satu Owner Manhattan Barbershop.

"Dari situlah kami berpikir kenapa nggak buka  barbershop sendiri untuk anak muda. Mereka khususnya cowok bisa potong dengan nyaman dan hasilnya juga oke. Dari situ ide itu muncul untuk bikin barbershop,” imbuh Aldo.

Manhattan mengusung tema klasik yang diinspirasi dari Kota Manhattan yang identik dengan apartment dan industrial. Dengan begitu, konsep yang diambil pun lebih ke arah urban. Dari si tulah keempat pemuda ini memberi nama Manhattan. Usaha yang berdiri sejak 2013 lalu ini sudah menghasilkan keuntungan rata-rata sebesar Rp 50 juta per bulan.

Modal awal yang mereka keluarkan untuk membuka usaha ini cukup lumayan besar, sekitar Rp 100 juta. Yah, namanya anak muda, modal mereka umumnya masih dari orang tua masing-masing ditambah tabungan pribadi dan hutang dari teman.

Lalu, apa sih yang membedakan keunikan layanan yang diberikan Manhattan Barbershop dengan tempat potong rambut biasa? Ternyata terletak pada referensi potongan rambut. Jadi para konsumen akan diberikan iPad untuk mencari referensi gaya rambut yang lagi update.

Servis lainnya adalah hair record. Ketika pelanggan cocok dengan gaya rambut yang diinginkan, setelah itu dia akan difoto. Saat konsumen kembali lagi untuk potong rambut, si kapster (pegawai potong rambut) tinggal menunjukkan foto tersebut. Cara ini tentunya akan memudahkan si kapster dan konsumen pun nggak perlu mencari-cari lagi gaya rambut yang diinginkan, kecuali jika konsumen ingin mengganti gaya rambutnya.

Untuk sekali potong rambut, Manhattan mematok harga Rp 60 ribu sudah termasuk pijat kepala. Terdapat pula layanan lain seperti shaving, pijat, dan cat rambut dengan harga yang dibanderol Rp 30 ribu-Rp 70 ribu. Di Manhattan juga ada layanan penjualan pomade yang dibanderol dengan harga Rp 100 ribu-325 ribu. Bagi pelanggan yang tidak mau mengantre, Manhattan menyediakan layanan reserve, dan lebih puasnya lagi setiap pelanggan dapat memilih kapster (tukang potong rambut) yang diinginkan.

Konsep pelayanan yang sangat memanjakan konsumen ini tidak heran membuat Manhattan tak hanya sering dikunjungi anak-anak muda tetapi juga kalangan selebritas seperti Keenan Pearce, Tompi, Rio Dewanto dan artis papan atas lain yang sudah menjadi pelanggan setia. (Reporter: Syifa Fauziah Ramadhani)