Brilio.net - Sebagian tentu asing dengan istilah blandong. Blandong adalah orang-orang yang mempunyai pekerjaan sebagi pemotong kayu atau pohon. Dalam kerjanya, mereka hanya bermodal kapak, gergaji manual, serta tambang.

Pekerjaan ini penuh resiko. "Mau kerja apalagi, mau bertani hasilnya juga tidak cukup, kebutuhan nya banyak. Selain itu saya gak punya kemampuan lainnya," ujar Yasim, balandong asal Wonosari.

Dalam melakoni pekerjaannya menjadi blandong tentu saja banyak pengalaman buruk yang sering menimpa Yasim.

Mempunyai profesi ini memang membutuhkan keberanian tinggi pasalnya harus bergulat dengan kapak, gergaji.

Bahkan pernah suatu kali Yasim terjatuh akibat terkena sengatan listrik. "Pernah kesetrum listrik, terus jatuh. Soalnya lokasi pohonya deket banget sama kabel. Saat itu saya gak sadar kalo nyenggol kabel itu," ujarnya.

Demi mampu mencukupi kebutuhan keluarga yasim dan kawan-kawanya harus berjuang sedemikian rupa. Upah sebesar Rp 300 ribu-Rp 500 ribu dalam sekali menebang pohon tak seberapa dibanding dengan resiko yang mereka terima.

Yasim mengaku kini dia mulai berhati-hati dalam menerima pekerjaan, jika resikonya besar dia lebih memilih untuk tidak menerima pekerjaan tersebut. "Saya udah pernah ditawarin duit gede, tapi saya tolak. Soalnya pohonya deket banget sama kabel listrik," ujarnya