Brilio.net - Kemiskinan ternyata menjadi salah satu penyebab munculnya penyakit jiwa. Kesimpulan itulah yang ditemukan Heru Sutiyono (45) yang selama setahun ini merehabilitasi orang gila di Yayasan Jalma Sehat. Heru yang berprofesi sebagai Satpol PP Kudus merasa tergerak hatinya untuk merehabilitasi orang gila sehingga mendirikan yayasan tersebut.

Menurut Heru, kemiskinan menjadi salah satu penyebab kegilaan para pasiennya. Pasien yang ada di tempatnya biasanya akan ditanyai tentang kehidupan mereka sebelumnya hingga menjadi gila. Dari situlah akhirnya Heru menarik kesimpulan demikian.

Pasien yang ada di tempat rehabilitasi Jalma Sehat paling muda berumur 15 tahun, sedangkan paling tua berumur 70 tahun. Menurut Heru, remaja yang ada di tempatnya gila karena tertekan tak bisa seperti remaja seusianya. "Bisa dibayangkan karena kepingin HP nggak dituruti bisa jadi gila, ada juga yang ingin punya motor," kata Heru kepada brilio.net, Sabtu (13/6).

Selain itu, berdasarkan wawancara Heru dengan pasiennya yang sudah sembuh, peliknya kehidupan rumah tangga juga menjadi penyebab. Masalah pekerjaan seperti terkena PHK juga bisa jadi penyebab.

Kebanyakan warga ekonomi menengah ke bawah akan membiarkan keluarganya yang gila karena tak tahu proses penanganannya. Bahkan mereka juga tak mengharapkan keluarganya yang gila kembali lagi karena dianggap sebagai aib. "Nek anake wong sugih yo digoleki bapakku, aku kan wong ora nduwe (kalau aku anak orang kaya pasti dicari bapak saya, saya kan anak orang nggak punya)," kata Heru menirukan salah satu jawaban pasiennya yang sudah sembuh.

BACA JUGA:

Cerita Satpol PP: Disuruh gembala kambing malah orangnya yang hilang

Ini cara anggota Satpol PP menyembuhkan orang gila dalam waktu 6 bulan

Berbekal uang pribadi, Satpol PP ini rawat orang gila, mulia sekali

Joko Mulyanto, sopir panggilan yang dirikan panti asuhan

Pengalaman buruk dorong motor, Kasturi jadi penambal ban panggilan

Konsultasi psikologi online bentukan mahasiswa UGM ini diakui dunia

Jangan stres! Konsultasikan problem psikologi lewat online di sini