Brilio.net - Sembilan tahun lalu, 27 Mei 2006, gempa 5,9 Skala Richter memorakporandakan Jogja dan sekitarnya. Meski hanya berdurasi 57 detik, gempa itu memakan korban jiwa lebih dari 6.000 orang. Guna mengenang gempa tersebut, pada tahun 2007 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan monumen yang diberi nama Monumen Lindu Gedhe. Tapi yang menarik, pusat gempanya ada di Bantul tapi monumennya ada di Sengon, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah.

Menurut Nanang Riyadi (25), ketua pengelola Monumen Lindu Gedhe, inisiatif untuk mendirikan monumen datang dari Mardiyanto, Gubernur Jawa Tengah saat itu yang juga mantan Menteri Dalam Negeri. "Pak Mardiyanto yang memunculkan itu, karena di Sengon sendiri saat itu memang sangat parah," terang Nanang kepada brilio.net, Rabu (27/5).

Pusat Gempa Jogja di Bantul tapi monumennya di Klaten, kok bisa?

Saat mengunjungi daerah itu, Mardiyanto pernah mengungkapkan bahwa hatinya tersentuh. Ia ingin membuat hal bersejarah untuk dikenang. Maka dibangunlah monumen tersebut.

Menurut Nanang, tanah itu dulunya berdiri 2 SD yang menjadi hancur akibar gempa. Peresmian Monumen Lindu Gedhe dilaksanakan tepat pada 1 tahun peringatan gempa, yakni 27 Mei 2007 oleh Presiden SBY.

Kini kawasan monumen itu telah dilengkapi dengan ruang audio visual serta galeri yang berisi foto-foto pascagempa dan barang-barang peninggalan gempa. Sejak 3 tahun lalu, tempat tersebut sering digunakan untuk outbond dan perkemahan siswa. "Pendidikan kegempaan jadi andalan outbond di sini," terang Nanang.

Peringatan 9 tahun gempa di monumen tersebut akan dilaksanakan pada hari Minggu 1 Juni 2015 dengan mengadakan acara refleksi gempa.