Brilio.net - Peristiwa jatuhnya crane di Masjidil Haram, Mekkah pada Jumat (11/9) lalu masih menyisakan duka mendalam. Pada peristiwa tersebut 10 orang jamaah haji asal Indonesia meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Salah satu korban meninggal Sriyana Marjo Sihono, seorang jamaah haji asal Godean, Yogyakarta. Kepergian Sriyana tentu saja membuat para kerabat dan saudara dirundung duka. Dan ternyata pada siang hari sebelum kejadian Sriyana sempat menuliskan sebuah puisi pada akun media sosialnya.

Puisi terakhir korban jatuhnya crane di Masjidil Haram, mengharukan



"Oh... Hatiku mulai teriris-iris oleh perasaan malu, khawatir dan cemas. Harapanku untuk berakrab-akrab dengan Rasul tercinta mulai pupus…
Maafkan aku ya Rasulullah aku belum bisa membuka pintu rumahku untukmu, karena masih banyak pertanyaan yang akan keluar dari lisanmu yang lembut sementara aku belum bisa menjawabnya.
Mungkin engkau akan menyaksikan wajahku yang tertunduk hanya dengan segaris senyuman yang menyedihkan.."

Puisi yang ditulis oleh Sriyana tersebut merupakan sekelumit petikan dan gubahan dari sebuah tulisan bertajuk "Andai Rasulullah Mengetuk Pintu Rumahku" yang kabarnya ditulis oleh seorang trainer parenting, praktisi, dan pemerhati pendidikan anak, Bunda Kurnia Whidiatuti.