Brilio.net - Keterbatasan tampaknya tidak mampu menghalangi Richard Hopley untuk mengembangkan hobinya dalam menulis puisi. Hopley (41) ini didiagnosa menderita penyakit cerebral palsy atau kelumpuhan otak besar yang membuatnya mengalami kesulitan untuk menggerakkan tubuhnya dan juga untuk berbicara serta berkomunikasi.

Saya mulai tertarik untuk menulis puisi sejak saja masih remaja dimana saat itu pula saya sadar bahwa saya menderita penyakit ini. Saya sempat merasa frustasi saat saya melihat orang-orang mampu berjalan sambil bergandengan tangan tanpa beban, ujar Hopley pada telegraph.co.uk (18/2).

Pria yang mengalami kelumpuhan otak ini menulis buku dengan hidung

Hopley berkata bahwa butuh waktu beberapa tahun untuk dia menyelesaikan satu buku kumpulan puisi. Naskah puisinya itu dia selesaikan dengan menggunakan bantuan iPad yang cukup membantunya menulis. Hopley mengaku bahwa menulis puisi merupakan cara agar dia dapat terus termotivasi untuk hidup, meskipun dia harus dengan susak payah menulisnya dengan menggunakan hidungnya dan tidak jarang pula dia merasa sangat lelah saat melakukan hal tersebut.

Hopley juga mengaku bahwa saat menulis puisi, dia tidak membutuhkan untuk membuat outline atau semacamnya karena ide penulisan secara otomatis mengalir sejak saat pertama dia menuliskan kalimat pertamanya. Jadi seakan-akan dia dapat secara spontan menulis sebuah puisi. Dia juga berharap bahwa puisinya tersebut bisa membantu memotivasi semua orang yangmembacanya.