Brilio.net - Misi eksplorasi planet oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berakhir sesuai rencana, namun berlangsung dramatis. Hal ini terjadi ketika pesawat antariksa MESSENGER (MErcury Surface, Space ENvironment, GEochemistry, and Ranging) menabrak permukaan Merkurius dan menciptakan kawah selebar 16 meter.

Seperti dilansir brilio.net dari Hufftingtonpost.com, Sabtu (2/5), NASA mengatakan pesawat antariksa MESSENGER yang sudah berumur 11 tahun kehabisan bahan bakar dan menghantam permukaan Merkurius dengan kecepatan sekitar 8.750 mil per jam (3,91 kilometer per detik). Pengendali misi di Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory (APL) di Laurel, Maryland, mengonfirmasi pesawat antariksa itu menghantam permukaan Merkurius pukul 03:26 EDT (Eastern Daylight Time).

MESSENGER diluncurkan 3 Agustus 2004 dan mulai mengorbit di sekitar Merkurius pada 17 Maret 2011. Pada akhir misinya, pesawat itu sudah menjelajah selama lebih dari empat tahun dan 4.105 kali mengorbit di sekitar Merkurius. Meski sudah menyelesaikan tujuan ilmiah utamanya pada Maret 2012, misi pesawat itu diperpanjang dua kali, sehingga memungkinkannya menangkap citra-citra dan informasi tentang planet itu.

"Hari ini kita menyampaikan perpisahan pada pesawat yang paling tangguh yang berhasil menjelajahi planet tetangga," kata Sean Solomon, peneliti utama MESSENGER dan direktur Lamont-Doherty Earth Observatory Columbia University di Palisades, New York.

Di antara banyak pencapaian misi MESSENGER, yakni menentukan komposisi permukaan Merkurius, mengungkap sejarah geologisnya, menemukan medan magnet internalnya, serta memverifikasi deposit kutubnya yang ternyata didominasi air es.