Brilio.net - Dalam setiap usaha pasti mengandung resiko. Bagaimana menyikapinya, itulah yang akan menentukan sukses atau tidaknya.

Barangkali ungkapan itu yang sangat cocok diberikan kepada Rusdi Raisa(28), owner D'Russa Leather Goods yang memproduksi tas dan berbagai aksesoris berbahan kulit. Pernah ingin menyerah lantaran beberapa kali ditipu dan pernah harus memberikan ganti rugi sebesar Rp 24 juta kepada salah satu bank yang memesan barangnya, Rusdi mencoba bangkit. Berbekal tekadnya yang kuat itu kini produk Rusdi bisa menembus berbagai negara hingga omzetnya mencapat Rp 400 juta per bulan.

Pernah hampir bangkrut, kini produk kulit Rusdi tembus luar negeri

Rusdi bercerita, saat usahanya berkembang dan tas menjadi produk utamanya, permintaan semakin mengalir. Hingga suatu ketika ada salah satu bank yang memesan produknya dalam jumlah banyak. Lantaran saat itu dirinya hanya dibantu oleh seorang penjahit, ia pun melempar sebagian orderan tersebut ke penjahit lain.

Saat itu penjahit kulit yang diminta Rusdi menyatakan kalau siap dan sanggup. Sampai saat jatuh tempo, ternyata penjahit tersebut tidak bisa memenuhi target dan hasilnya kurang bagus. Alhasil pria asli Garut, Jawa Barat harus memeberikan ganti rugi sebesar Rp 24 juta kepada pihak bank tersebut. "Saya harus menjual motor, laptop, dan barang-barang saya untuk mengganti rugi," jelas Rusdi ketika dihubungi brilio.net, Rabu (18/3).

Saat itu Rusdi benar-benar dalam kebimbangan, apakah akan melanjutkan usahanya itu atau berhenti karena takut menanggung rugi yang lebih besar. Hingga akhirnya Rusdi memilih untuk melanjutkan usahanya karena yakin janji alquran bahwa pintu rezeki terbesar ada di usaha atau bisnis.

Benar saja, selang 3 minggu dari ganti rugi yang ia lakukan, Rusdi mendapat orderan dari perusahaan yang cukup besar. Jumlah orderan yang ia dapatkan pun lebih besar dari orderan bank yang ia ganti saat itu. Hasil dari orderan itu ternyata bisa untuk menutupi kerugian sebelumnya. Dari situ Rusdi semakin mengembangkan usahanya hingga saat ini bisa tembus ke luar negeri seperti Jepang, Swiss, Australia, Vietnam, Rusia, Malaysia, dan beberapa negara lainnya.

Usaha Rusdi bisa dikatakan tak semudah orang-orang yang punya modal atau bisa minta modal dari orang tuanya. Saat itu ia hanya mengandalkan uang Rp 50 ribu untuk membuat tempat ponsel yang menjadi usaha rintisannya. "Saya usaha karena kebutuhan hidup saat itu, karena kalau nggak usaha ya nggak makan atau nggak kuliah," terang Rusdi yang merupakan alumni Universitas Islam Bandung ini.