Siapa yang tak ingin ditakdirkan menjadi keturunan orang yang apa-apa selalu tersedia. Namun sayangnya tiada siapapun yang bisa memilih takdir sehingga jalan satu-satunya untuk memenuhi berbagai kebutuhan adalah dengan mengupayakannya dengan sungguh-sungguh.

Sadar tak lahir dari keluarga berharta, Dodik (23), mau tak mau turun tangan membantu menghidupi keluarga yang terdiri dari dirinya, ibu dan bibi. Pria asal Bondowoso, Jawa Timur ini selepas Sekolah Menengah Atas langsung berinisiatif mengais rupiah. Pendidikan tinggi tak ia masuki sebab merasa tak sanggup memenuhi tagihannya kelak.

Kisah hidup Dodik ini disampaikan oleh salah seorang teman semasa di Sekolah Dasar, Mahmudi. Kepada brilio.net melalui layanan bebas pulsa di nomor 0-800-1-555-999, Mahmudi menuturkan bahwa dirinya kagum dengan semangat Dodik menghidupi keluarga sembari membandingkan dengan dirinya yang mengisi hidup dengan relatif lebih santai. Mahmudi mengaku tak menyangka kehidupan temannya demikian adanya, sebab ia baru pertama kali mengunjungi rumahnya baru-baru ini.

BACA JUGA: Kisah bisnis ayah dan anak perempuannya yang sangat menginspirasi

"Ini saya berjuang menghidupi keluarga saya di sini cuma bertiga. Dia orang ndak punya. Tapi semangatnya itu yang (bikin) saya terheran-heran. Jadi salut saya," tutur Mahmudi menirukan perkataan Dodik.

Sehari-hari Dodik mengumpulkan rupiah dari berjualan kacang goreng baik dititipkan di warung, dijajakan di lampu merah, ataupun hingga ke desa sebelah. Seperti dituturkan Mahmudi tiap pagi Dodik bangun dan membawa bekal kacang goreng sebanyak 5 kg. Kisaran Rp 200.000 bisa dia dapatkan setiap harinya. Uang terkumpul ini selain digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, juga untuk membiayai pengobatan bibinya yang tengah mengidap penyakit dalam kronis.

Adik satu-satunya telah diperistri dan tinggal bersama suami. Keadaan ini sedikit meringankan beban Dodik. Sudah sekitar 5 tahun Dodik menjadi tulang punggung keluarga.

"'Saya kalau nggak gini nggak akan hidup, nggak akan makmur, nggak akan membanggakan orangtua' katanya. Saya sampai mengeluarkan air mata," aku Mahmudi. "Oh hebat kamu, bisa menghidupi keluarga kamu. Aku ndak bisa kayak kamu, kamu semangatnya itu lho yang bikin aku termotivasi," ujarnya menirukan perkataannya pada Dodik sewaktu mereka bertemu beberapa waktu lalu.

Berdasarkan penuturan Mahmudi, hal yang dapat menyulut motivasi Dodik adalah keiukutsertaannya dalam bisnis multi level marketing (MLM). Seringkali menjelang sore hari Dodik mengikuti seminar motivasi MLM. Salah satu produknya juga digunakan untuk pengobatan bibinya. "Dikasih satu botol ternyata ada hasilnya katanya. Bibinya agak mendingan katanya," terang Mahmudi.

"Semoga dia nanti ke depan mengangkat martabat keluarga, walaupun dia dagang kacang gitu," tutup Mahmudi.

Cerita ini disampaikan oleh Mahmudi melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!