Brilio.net - Tepat di penghujung 2015, Sri Sultan Hamengkubuwono X mengeluarkan  Dhawuh Raja. Dhawuh Raja tersebut disampaikan Kamis (31/12) pagi di Keraton Yogyakarta, disaksikan kerabat dekat Keraton Yogyakarta dan para abdi dalem.

Sri Sultan tiba di Keraton pukul 10.00 WIB, menaiki Alphard AB 10 GKR. Tak sampai 10 menit mobil yang membawa Sri Sultan meninggalkan Kraton. Lalu apa yang disampaikan oleh Sultan dalam pertemuan singkat tersebut?

Ada dua poin penting yang disampaikan Raja Yogya itu kepada abdi dalemnya."Pertama abdi dalem harus selalu patuh terhadap perintah sultan. Kedua, aset-aset Keraton tidak dapat diwariskan," kata KRT Hastononingrat, salah seorang kerabat keraton Yogyakarta, di Keraton Yogyakarta, Rabu (31/12). Hastono menambahkan dhawuh ini tidak ada hubunganya dengan sabda atau dhawuh raja sebelumnya."Ini khusus untuk abdi dalem, tidak ada untuk yang lain-lain," imbuhnya.

Hasto bilang apa yang disampaikan oleh raja hanya bersifat pengingat saja kepada pada Abdi Dalem."Kalau yang dibacakan tadi kita semua sudah tahu," kata Hasto yang bertugas di Makam Raja Kotagede dan Imogiri.

Lalu, akankah dhawuh raja ini akan diikuti oleh sabda atau dhawuh lainnya? "Saya tidak tahu, ini serba mendadak," pungkas Hasto.

Pembacaan Dhawuh Raja tersebut pun hanya berlangsung selama lima menit dan dilakukan secara tertutup. Perintah lisan dari Sultan untuk berkumpul pada pukul 09.00 pagi dan baru dibacakan pada pukul 10.00. Awak media yang meliput hanya bisa menunggu dari depan pintu gerbang sebelah barat Keraton.