Brilio.net - Nasib kurang beruntung dialami Sam Smith, bocah 7 tahun yang mengidap kelainan arteri sejak kecil. Pada liburan pertamanya setelah sekian lama dilarang oleh dokter yang menanganinya, Sam harus menghabiskan malam di tempat yang sangat tidak kondusif. Sebab, penerbangan ke Mallorca dari maskapai Thomas Cook mengalami penundaan penerbangan selama 27 jam.

Bocah yang telah dua kali mengalami operasi jantung ini harus tidur di lantai ditemani sampah-sampah dan sejumlah kucing di sekelilingnya. Padahal, seharusnya dia tidur dengan bantuan oksigen.

"Thomas Cook menelantarkan kami di hotel yang bahkan tak cocok untuk hewan. Mereka menempatkan anak saya dalam posisi bahaya. Di sana ada penumpang yang butuh penanganan khusus juga, salah satunya mengidap epilepsi, tapi mereka tidak memiliki daftar penumpang yang membutuhkan penanganan medis. Mereka tidak mendengarkan kami dan pergi begitu saja," tutur ayah Sam, Anthony, dikutip dari Mirror.co.uk, Senin (24/8).

Setelah menunggu selama 7 jam pada Jumat (21/8), ratusan penumpang dibawa ke penginapan tahun 1970an yang sudah reyot. penginapan itu hanya ada empat tempat tidur padahal keluarga mereka berlima. Hanya ada satu colokan dan tanpa kipas angin.

Sang ayah yang mengetahui Sam kesulitan bernapas di kamar tersebut menemui petugas demi meminta kamar yang lebih layak. Namun pihak maskapai yang berjanji menemui mereka di meja resepsionis tak kunjung datang. Akhirnya keluarga ini memilih tidur di latai dekat meja resepsionis.

Sam tidur di atas dua koper dengan dijaga kedua kakak perempuannya Megan (13) yang juga tidur di atas koper dan Charlie (17) yang tidur di bawah meja. Sabtu (22/8) pagi para penumpang diagkut dengan bus kembali ke bandara. Pesawat take off pada siang hari.