Brilio.net - Roti mungkin sudah menjadi makanan pokok untuk sebagian orang di Indonesia yang memang menginginkan segala hal serba praktis. Bisa dilihat bahwa saat ini semakin banyak saja orang yang memilih sarapan hanya dengan mengonsumsi roti daripada nasi.

Roti memang praktis meskipun faktanya usia simpannya bisa dibilang pendek. Satu bungkus roti tawar biasanya hanya tahan 4 sampai 5 hari saja, sehingga kita harus selalu aware dengan tanggal kedaluwarsanya agar tak kecolongan.

Tapi sekarang, kita tampaknya tak perlu khawatir lagi dengan pendeknya usia simpan roti tersebut karena ada metode terbaru untuk memperpanjang masa simpan roti yang berhasil dicoba oleh mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.

Penemuan mahasiswa ini bikin 'umur' roti lebih panjang

Tim peneliti dan penemu MoTion-Uv


Metode yang diberi nama MoTion-UV (Mold Prevention-Ultraviolet) ini sebenarnya merupakan hasil riset Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang penelitian.

“Invensi ini berkaitan dengan metode pengawetan pangan (roti tawar) dengan menggunakan sinar ultraviolet. Invensi ini juga berkaitan dengan teknik iradiasi pada roti yang higienis dan ekonomis tanpa mempengaruhi kandungan gizi dan memperpanjang umur simpan roti,” cerita Nurwinda Levitasari yang merupakan salah satu penggagas PKM ini pada brilio.net Kamis (4/6).

Nurwinda juga menjelaskan bahwa konsep dasar pada peralatan yang dia dan rekannya buat ini adalah kemampuan sinar ultraviolet dalam menonaktifkan bakteri, virus, dan protozoa tanpa mempengaruhi komposisi kimia bahan yang disinari. Konsep itulah yang kemudian diaplikasikan untuk mencegah pertumbuhan kapang (jamur) pada roti. Untuk produk roti tawar yang sudah disinari juga terbukti memiliki kandungan gizi yang tidak melebihi standar dan juga memiliki daya simpan lebih lama yaitu 11 hari.

Penemuan mahasiswa ini bikin 'umur' roti lebih panjang

Hasil uji coba

"Cara penggunaannya roti tawar yang dibuat dengan diberikan calcium propionate (CP) dan tanpa diberikan calcium propionate (TCP) dikemas dalam plastik PP (Poly Propilene) dengan ketebalan 0,3 mm. Kemudian roti tersebut disinari dengan dua faktor yaitu daya lampu dan lama penyinaran yang merupakan kombinasi perlakuan terbaik. Baru setelah itu roti siap dikonsumsi dan tahan hingga 11 hari," lanjut Nurwinda.

Sementara untuk keunggulan dari metode ini selain untuk meningkatkan umur simpan roti hingga 11 hari tanpa bahan pengawet, juga hasil penyinarannya tidak mempengaruhi kandungan gizi dan tampilan fisik roti. Metode ini juga bisa dibilang efisien, higienis, ekonomis, ramah lingkungan, serta aman bagi kesehatan, dan pastinya juga dapat mencegah pertumbuhan kapang pada roti.