Brilio.net - Mbah Dul, kini harus terpaksa berjualan di emperan pasar tanpa tempat yang pasti. Bangunan pasar tradisional yang terletak di wilayah Kecamatan Pleret, Yogyakarta, tempat biasa mbah Dul berjualan, padahal baru selesai direhab dengan anggaran sebesar Rp 3,3 miliar.

Namun seribu sayang, Mbah Dul di usianya yang sudah 80 tahunan, justru kehilangan kiosnya di dalam pasar. Nenek penjual makanan baceman seperti tahu, tempe, daging dan kacang rebus ini, terpaksa hanya bisa menempati tempat seadanya. Hal ini karena Mbah Dul tidak kebagian kios seperti dulu yang pernah ia miliki sebelum adanya revitalisasi.

"Mbah Dul ini buta aksara sehingga tidak daftar ulang, jadi tidak ada di daftar nama pemilik kios" ujar pelanggan baceman ini bernama Wali, pada brilio.net, Minggu (7/6).

BACA JUGA:

Begini cara kerja alat penjual bensin eceran Pertamini

Inilah asal usul kenapa huruf pada keyboard tidak urut abjad!

Ini dia 5 foto hidangan terakhir permintaan para terpidana mati

Kisah perjuangan Martini, dari tukang sayur menjadi eksportir sukses

HOT NEWS:

Anak SMA ini temukan cara deteksi boraks cukup pakai tusuk gigi

Hafiz, pria berwajah cantik ini menangis karena KTP-nya tersebar

Kemegahan gedung Garuda ini tinggal kenangan, kini rata dengan tanah

Seram, hewan raksasa berbentuk pipa ditemukan di dasar laut