Brilio.net - Taman Sari memang sudah bukan tempat wisata yang asing lagi di Yogyakarta. Hampir seluruh wisatawan baik lokal maupun mancanegara pasti pernah menyempatkan berkunjung ke sana saat liburan ke Jogja. Bangunan bersejarah yang dulunya merupakan tempat peristirahatan keluarga Raja ini memang masih cukup terjaga dengan baik sehingga banyak orang tertarik untuk mengunjunginya.

Tidak hanya saat akhir pekan saja, saat hari biasa pun Taman Sari banyak dikunjungi oleh wisatawan makanya tidak heran jika di sana juga banyak pemandu wisata yang menawarkan jasanya. Mereka akan mendampingi para pengunjung dan menceritakan sejarah bangunan tersebut. Sayangnya, ada beberapa oknum yang sengaja menambah-nambahi cerita dengan mitos yang sebenarnya tidak ada.

Lalu sebenarnya mitos apa saja sih yang beredar? Pertama, Taman Sari adalah tempat di mana Sultan menghabiskan waktu bersama putri-putrinya, selain sebagai tempat peristirahatan Taman Sari juga merupakan tempat pemandian para putri raja. Sejarah yang beredar adalah saat para putri raja mandi maka Sultan akan melemparkan bunga kepada salah satu wanita yang akan diajaknya bercinta.

Mitos lain yang beredar adalah barang siapa yang berciuman di sana maka hubungannya akan langgeng. Muncul pertanyaan, apakah info yang diberikan itu benar adanya? Setelah ditelusuri brilio.net Kamis (14/1) ternyata info tersebut tidak benar alias hoax.

Seperti keterangan yang didapat brilio.net dari Parijo, salah satu staf yang bertugas di Taman Sari, "Itu cerita nggak bener, jika sultan berada di menara itu bukan untuk melempar bunga kepada putri yang sedang mandi tapi itu memang tempat untuk merenung Sultan saat memikirkan kesejahteraan negaranya," terangnya.

Menurut Parijo, pemandu wisata seharusnya mengikuti pembekalan yang dilakukan oleh KRT Jatiningrat yang biasanya menjadi narasumber tentang sejarah Keraton.

"Bangunan Taman Sari yang sedemikian rupa dan banyak lorong-lorong ini juga bukan dimaksudkan untuk bercinta atau bermesraan. Tapi berguna untuk melarikan diri saat bahaya datang. Soalnya Taman Sari ini kan juga daerah pertahanan makanya ada benteng tinggi yang dipakai untuk mengintai," lanjut Parijo

Mitos vulgar dan seksual di Taman Sari ternyata hoax!


Keterangan yang semakin menguatkan info hoax tersebut juga brilio.net dapat dari Cipto Wiarjo, juru pelihara Sumur Gumuling yang masih berada di kawasan Taman Sari. "Sumur Gumuling ini dulunya masjid bawah tanah di mana tempat Sultan beribadah agar lebih khusyuk, jadi nggak mungkin kalau ada cerita yang aneh-aneh," katanya dengan tegas.

Parijo mengatakan, bahwa info tersebut hanyalah salah satu trik oknum pemandu wisata agar memperoleh tip lebih banyak. "Tidak semua pemandu seperti itu, banyak juga di sini yang bekerja dengan menceritakan kisah yang sesungguhnya," pungkasnya.