Brilio.net - Tahun 2015 ini sepertinya dunia pendidikan Indonesia sedang gencar-gencarnya berbenah. Mulai dari urusan Kurikulum 2013 yang kabarnya akan kembali diganti dengan Kurikulim 2006. Sampai percobaan sistem ujian nasional secara online di beberapa daerah. Terlepas dari berbagai pembenahan yang terjadi, lalu apa kabar adik-adik kita yang berada di daerah terpencil daerah perbatasan?

SDK Ebenhaezer Kuma merupakan sebuah sekolah dasar yang terletak di Desa Kuma, Kecamatan Essang Selatan, Kabupaten Kepulauan Talaud, perbatasan dengan Filipina. Sebenarnya sekolah tersebut bisa dibilang cukup beruntung karena sudah memiliki gedung yang beridiri cukup kokoh, meskipun masih ada beberapa ruang kelas yang kondisinya masih memprihatinkan.

Mirisnya pendidikan di perbatasan, ruang kelas rusak & bukunya lawas

Mirisnya pendidikan di perbatasan, ruang kelas rusak & bukunya lawas

Selain beberap ruang kelas yang memprihatinkan, buku untuk pembelajaran di sekolah tersebut masih menggunakan buku-buku lama padahal seperti yang disebutkan tadi bahwa saat ini kurikulum Indonesia sudah berganti. "Tahun 2014 di kala semua sekolah di kota besar buku pelajarannya sudah berbasis Kurikulum 2013, di sana bukunya masih yang lawas masih KBK (kurikulum berbasis kompetensi). Jadi kita kalau ngajar harus ngembangin materi sendiri," ungkap Estina yang pada 2014 kemarin pernah menjadi pengajar pada brilio.net, Jumat (10/4).

Mirisnya pendidikan di perbatasan, ruang kelas rusak & bukunya lawas

Mirisnya pendidikan di perbatasan, ruang kelas rusak & bukunya lawas

Estina juga menceritakan bahwa sebenarnya di sekolah tersebut ada banyak sekali buku-buku penunjang pelajaran yang kondisinya masih baru, seperti buku cerita anak maupun Atlas. Tapi memang di beberapa desa yang terletak di kepulauan Talaud kebanyakan masih menggunakan buku-buku kurikulum lama.

"Hal itu sangat disayangkan sih soalnya anak-anak di sana semangat belajarnya tinggi dan sudah 'melek' pendidikan tapi karena buku sudah out of date, sarana kurang memadahi jadi mereka terkadang bosan. Jadi biasanya guru harus mengusahakan cari sumber belajar lain yang bervariasi," lanjut Estina.