Brilio.net - Semakin lama gaung Tim SAR Indonesia tampaknya semakin kuat saja. Hal itu dapat terlihat dari kisah-kisah penyelamatan yang mereka lakukan yang memang telah diapresiasi oleh dunia.

Sebut saja kasus penyelamatan yang paling menggemparkan seperti saat kejadian jatuhnya pesawat AirAsia atau proses evakuasi seorang mahasiswa yang jatuh di kawah Gunung Merapi, yang mana Tim SAR hanya butuh waktu tiga hari saja untuk mengevakuasinya. Mungkin tidak sedikit juga di antara kita yang penasaran sebenarnya bagaimana sih para anggota Tim SAR tersebut dilatih?

Kurnia Arif Nugroho, salah satu anggota dari Tim SAR Kebumen, menceritakan bahwa untuk proses latihannya sendiri dimulai dengan latihan fisik dasar dan juga mental. Latihan fisik tersebut di antaranya mulai dari lari, push-up, sit up, dan jenis-jenis latihan fisik lain. Sementara untuk latihan mentalnya sendiri pria yang sudah mengenal SAR sejak 2006 ini mengungkapkan bahwa mereka memang dibiasakan untuk bekerja di bawah tekanan.
Diajari hadapi hiu adalah salah satu bagian pelatihan anggota SAR

Latihannya itu rutin misalnya selama dua minggu, ya dari bangun pagi sudah mulai latihan fisik seperti lari, dan sebagainya. Kemudian juga dilatih mental karena yang membedakan tim SAR dengan yang lain kan mentalnya. Misalnya kita harus bisa menghadapi orang terluka di tengah medan yang sulit tapi harus tenang, ujar pria yang biasa dipanggil Nunuk ini pada brilio.net Jumat (22/5).

Nurdiansyah, salah satu anggota Mapala Universitas Negeri Malang yang pernah mengikuti pelatihan SAR di Jawa Timur dari Basarnas, menambahkan selain latihan dasar, pelatihan SAR biasanya akan meliputi cara bagaimana evakuasi korban di darat maupun di air.

Misal SAR air di sana kita diajari cara bertahan hidup di air atau cara menghadapi hiu kalau ada rombongan hiu. Ada lagi teknik menyelamatkan korban di reruntuhan menggunakan alat manual dan otomatis, dan beberapa teknik khusus seperti lowering atau lifting, cerita pria yang biasa dipanggil Brengos ini.

Sementara untuk syarat-syarat menjadi anggota SAR sendiri, Nunuk dan Brengos memiliki jawaban masing-masing. Menurut Nunuk siapa saja sebenarnya bisa menjadi anggota SAR asalkan memiliki kepedulian untuk menolong sesama. Karena sekarang ada banyak sekali lembaga SAR independen yang juga memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat umum yang ingin belajar.

Tapi kalau mau jadi anggota Basarnas daftarnya kayak PNS karena Basarnas kan semi-militer dan yang megang ya pejabat tertinggi dari angkatan darat, laut, dan udara. Dan misalnya ada orang luar yang mau ikut misi penyelamatan besar, biasanya harus membawa surat tugas aau sertifikat pelatihan SAR yang pernah diikuti yang mencantumkan skill nya di bagian apa, ujar Brengos.

Nah jadi sebenarnya untuk pelatihannya sendiri memang harus dimulai dengan pelatihan fisik dan mental dasar sebelum kemudian belajar teknis-teknis evakuasi. Buat kamu yang tertarik menjadi bagian dari Tim SAR boleh dicoba mengikuti pelatihan-pelatihan rutin yang biasanya diadakan oleh lembaga independen atau juga dari Basarnas yang biasanya memang diadakan di hampir setiap provinsi.