Brilio.net - Salah satu pejabat Majelis Ulama Indonesia (MUI), yaitu Ketua Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (MUI) Istibsjaroh bertemu dengan Presiden Israel Reuven Rivlin pada Rabu (18/1) kemarin. Pertemuan itu dilakukan atas inisiasi Australia/Israel & Jewish Affairs Council (AIJAC).

Dalam keterangan pers yang diunggah Israel Ministry of Foreign Affairs, Presiden Rivlin menyambut hangat kedatangan pemimpin muslim dari Indonesia itu. Dalam sebuah foto yang diunggah situs Departemen Luar Negeri Israel itu, tampak petinggi MUI sekaligus dosen UIN Sunan Ampel Surabaya itu duduk berada di samping Presiden Rivlin.

Istibsjaroh © 2017 http://mfa.gov.il

Dalam keterangannya seperti dikutip brilio.net dari situs resmi Israel Ministry of Foreign Affairs, Istibsjaroh menyebut jika suatu kehormatan ia bisa mengunjungi Israel.

"Suatu kehormatan saya berada di sini sebagai pemimpin Perguruan Tinggi sekaligus salah satu pemimpin MUI dan sebagai mantan Anggota Dewan dari Indonesia. Indonesia terdiri dari lebih 17.000 pulau. Meskipun beragam agama dan budaya, mereka adalah satu kesatuan warga negara Indonesia," ungkap Istibsjaroh.

Sebagaimana diketahui, selain sebagai pemimpin MUI dan profesor dari UIN Sunan Ampel, Istibsjaroh juga pernah menduduki jabatan sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD). tak cuma itu, ia juga menjadi Ketua STIT al-Urwatul Wutsqo Bulurejo Diwek Jombang.

Presiden Rivlin dalam sambutannya menyebut jika Israel merupakan negara terbuka yang menghargai berbagai keyakinan. "Sepanjang tahun, kita semua tinggal di Yerussalem bersama antara Muslim, Kristen, dan Yahudi dalam harmoni," ungkapnya.

Presiden Israel pun berharap akan bisa menjalin kerjasama dengan Indonesia di masa yang akan datang, karena saat ini Indonesia dan Israel memang tidak memiliki hubungan diplomatik.

Sebagaimana diketahui bahwa Indonesia mengecam tindakan Israel yang melakukan serangan terhadap Palestina hingga saat ini. Sehingga tindakan Istibsjaroh mengunjungi Presiden Israel pun mendapatkan banyak kecaman.

Brilio.net pun mencoba menghubungi 3 nomor telepon mapun handphone Istibsjaroh untuk meminta konfirmasi, namun ketiganya tak ada yang bisa dihubungi.