Brilio.net - Tingginya jumlah kendaraan bermotor di Indonesia membuat tingkat polusi semakin meningkat dari tahun ke tahun. Belum lagi sejumlah kendaraan yang tak laik jalan karena emisi gas buang yang melebihi batas yang ditentukan kian memperparah kondisi tersebut. Jika masalah ini tidak segera diatasi, dampak pemanasan global akan semakin kita rasakan.

Melihat kondisi itu, sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta menawarkan solusi jitu. Mereka adalah Ardi Aprilianto, Aan Yudianto, Puthy Nurlina Sari, dan Devry Pramesty Putri yang berhasil mengembangkan inovasi yang bernama IMOSION (Inovation Muffler Low Emission). Selain berfungsi untuk menekan bahaya gas buang kendaraan, IMOSION bisa menjadi alternatif pengganti catalytic converter yang sudah ada di pasaran namun dengan harga yang lebih murah.

Uniknya, IMOSION yang mereka kembangkan berbahan dasar kulit kakao yang selama ini hanya menjadi limbah dan dibuang begitu saja. Menurut Ardi, media tersebut diharapkan dapat mempercepat terjadinya proses perubahan suatu zat sehingga gas seperti CO dapat teroksidasi menjadi CO2.

Selain itu, kulit kakao, kata Devry, mempunyai kandungan kimia yang tersusun dari selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang tinggi sehingga kulit kakao berpotensi sebagai arang aktif karena mengandung karbon yang cukup banyak. Karbon ini dapat digunakan sebagai adsorben untuk menyerap gas-gas berbahaya yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor.

Adapun cara pembuatan IMOSION cukup mudah. Limbah kulit kakao dipotong-potong dengan ukuran kecil lalu dijemur di bawah terik matahari hingga kering. Setelah itu, kulit kakao disangrai menggunakan wajan tanah liat sampai berwujud arang. Arang tersebut kemudian digerus menggunakan mortar dan diambil 150 gram saja lalu diaktivasi menggunakan cairan CaCl2 sebanyak 500 ml. Diamkan selama 1-3 hari.

Selanjutnya, saring arang lalu di-muffle pada suhu 350 derajat celcius selama 1 jam. Dinginkan arang tersebut. Langkah selanjutnya, gerus arang sampai lembut lalu saring memakai ayakan 50 mesh. Tempatkan arang pada wadah yang sudah disiapkan lalu pasang ke dalam knalpot. "Cetakan arangnya itu menyesuaikan body dalam knalpot," ujar Puthy saat dihubungi brilio.net, Jumat (10/7). "Saat ini kami baru coba di satu jenis knalpot. Kami sedang membuat adsorben arang aktifnya yang mudah diganti, yaitu ditaruh di streamin."

BACA JUGA:

Mahasiswa ini ciptakan charger smartphone tanpa kabel, hebat betul!

Hebatnya 3 anak muda ini, dalam 2 jam jadikan helm sebagai charger HP

Tinggalkan gadgetmu, ada baiknya kamu mulai coba nulis diary lagi

Posisi pemakaian gadget seperti ini membahayakan tubuh

Pakai banyak gadget bisa bikin kemampuan otakmu cepat menurun

5 Efek membahayakan buat kamu yang sudah kecanduan gadget