Brilio.net - Sabtu, 19 Desember 2015 lalu menjadi hari kelam bagi para penumpang kapal KM Marina baru yang sedang melakukan perjalanan dari Pelabuhan Kolaka, Sulawesi Tenggara, menuju Pelabuhan Bangsalae, Siwa, Sulawesi Selatan. Kapal yang seharusnya tiba pukul 14.00 WITA mengalami keterlambatan. Beberapa jam setelahnya diketahui bahwa kapal tersebut karam di perairan Teluk Bone.

Kapal yang membawa puluhan penumpang ini menyimpan satu kisah cinta sejati antara Wahyuliana Sabir(24) dan Haryono(25) yang berjuang menghadapi derasnya ombak perairan Teluk Bone.

Pasangan ini ditemukan tewas dengan kondisi saling berpegangan tangan dan diikat dengan tali. Kondisi keduanya yang tetap bersama sampai ajal menjemput membuat masyarakat dan tim evakuasi sempat terharu. Pasalnya keduanya baru saja melangsungkan pernikahan dua minggu sebelum kejadian nahas yang merenggut nyawa mereka.

"Jenazah ditemukan pada hari Sabtu, 26 Desember 2015 tangan mereka saling berangkulan dengan diikat sebuah tali, cincin pernikahan di jari keduanya masih terlihat utuh," cerita Adi, salah seorang masyarakat yang menyaksikan proses evakuasi saat dihubungi brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa ke 0-800-1-555-999, Rabu (30/12).

Kedua pasangan tersebut baru saja menjalankan resepsi di rumah Haryono di Limpumasagena, Sultra. Tidak disangka perayaan resepsi itu adalah momen terakhir keluarga berkumpul dengan pasangan ini.

Dari data penumpang, pasangan ini sama-sama bekerja sebagai karyawan di Rumah Sakit Umum (RSU) Siwa. Pasangan ini rencananya akan dimakamkan berdampingan di Lacinde, Kecamatan Pitumpanua, Sulawesi Selatan.