Brilio.net - Kamu perlu tahu cerita yang satu ini. Cerita Tono, bapak empat anak, memilih profesi sebagai penjual kasur keliling dengan gerobaknya. Kisah lelaki asal Purbalingga, Jawa Tengah, yang mengadu nasib di Yogyakarta ini, berawal tahun 2007 setelah gempa.

Dia memulai usahanya karena bingung akan bekerja apa, sementara keluarganya butuh biaya. Dia pun menggeluti usahanya. Tanpa dinyana, dia sudah delapan tahun setia dengan profesi yang dijalani. Tiap hari Tono berjalan kaki menarik gerobak, membawa keliling dagangannya yang antara lain kasur (gulung maupun lipat), bantal dan guling dari rumah kontrakannya di Kota Gede ke sekitaran kampus UIN Sunan Kalijaga.

Lumayan jauh jarak yang ditempuh Tono, sekitaran 10 kilometer (km) tiap harinya. Meski sudah cukup bekerja keras, penghasilannya belumlah memadai. "Tidak tentu Mas. Dalam seminggu saja kadang hanya laku dua, kadang gak laku sama sekali," ungkapnya kepada brilio.net, Rabu (15/7). Tono mengaku senang jika bertemu pembeli yang tak rewel.

Pembeli yang tak melakukan tawaran dengan harga jual yang dipasangnya. Jika menemui pembeli seperti itu Tono mengaku bisa mendapatkan keuntungan lumayan. "Itung-itung ongkos capek. Tapi ada pula pembeli yang susah, artinya menawar dengan harga sangat murah," ujar Tono.

Meski begitu, Tono tetap bersyukur dengan rezeki yang diperolehnya. "Yang penting kita sabar dan terus berusaha Mas," ungkapnya.