Brilio.net - Siapa bilang lahir dari keluarga yang kurang mampu berarti tak ada mimpi di masa depan? Janu Muhammad justru membuktikan meskipun dia hanya anak tukang sayur, namun mampu menggapai mimpinya hingga dunia internasional. Dengan prestasinya yang seabrek, mahasiswa UNY jurusan pendidikan geografi ini mampu berkelana hingga ke Belanda, Malaysia, dan Australia.

"Orangtua saya hanyalah penjual sayur di Pasar Sleman, tamat SD saja tidak," ungkap Janu kepada brilio.net, Selasa (9/6). "Meski begitu mereka mengajarkan kami untuk mandiri dan berpendidikan. Setiap jam 4 pagi saya dan adik saya sudah ditinggal orangtua untuk bekerja, dari situ kami belajar mandiri menyiapkan semuanya."

Meski orangtuanya tidak tamat SD, lanjut Janu, namun mereka justru mendukung dirinya untuk mencapai pendidikan tinggi. Berkat itulah Janu menjadi termotivasi untuk terus dan terus berkembang dengan mengikuti berbagai kompetisi.

Sudah tak terhitung ada berapa banyak kompertisi yang Janu ikuti mulai dari tingkat fakultas, universitas, nasional hingga internasional. Yang paling berkesan bagi Janu tentunya adalah berhasil menjadi salah satu partisipan dari 60 besar Young Leaders for Indonesia, mengalahkan 1.300 pendaftar lainnya.

Tema yang sering ia angkat pun kebanyakan diambil dari jurusannya sendiri yakni geografi kota dan perpustakaan. "Saya suka sekali dengan hal-hal berbau perpustakaan, saya pernah mengadakan kegiatan berbagi 1.000 buku. Selain itu saya sekarang juga menjadi pustakawan di perpustakaan di desa saya sendiri. Di sana saya juga memotivasi anak-anak kecil untuk berani bercita-cita tinggi," pungkasnya.

BACA JUGA:

Sri Lestari, penderita paraplegia dengan semangat membara

Wow, desa ini masih mempertahankan tradisi menenun stagen

Berkreasi membuat tong sampah unik, napi Pekalongan kebanjiran order

Anak tukang tambal ban ini hanya butuh 16 bulan hafal al quran 30 juz

Luna si kuda pustaka keliling 3 desa di Gunung Slamet pinjamkan buku

Keikhlasan bocah autis bantu ibunya jualan kaset pita jadul