Brilio.net - Orang rimba yang banyak hidup di sekitar Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) Jambi, sejak lama dianggap sebagai kelompok masyarakat primitif. Hanya hidup di hutan dan tak tahu dunia luar. Mereka hanya tahu soal bertahan hidup dengan berburu.

Tapi sekarang, pandangan itu harus diubah. Ternyata Orang Rimba kini sudah melek teknologi. Terbukti saat ini mereka bisa menikmati siaran radio yang mereka buat sendiri. Radio Benor FM, namanya. Stasiun radio Benor didirikan sekitar 30 meter di luar kawasan taman nasional. Kata Benor diambil dari bahasa Rimba, yaitu sejenis umbi-umbian yang menjadi salah satu bahan makanan Orang Rimba. BACA JUGA: Uniknya nama anak Orang Rimba, dari ribuan orang tak ada yang serupa

Kerap dipandang primitif, ternyata Orang Rimba sudah paham teknologi

Wajar jika Benor FM diartikan sebagai sumber informasi Orang Rimba. Kepada brilio.net, Beteduh, salah satu reporter Radio Benor FM menjelaskan, keberadaan radio ini sangat membantu warganya mengetahui informasi di luar hutan. Lewat radio ini, sekarang Orang Rimba sudah mengenal yang namanya musik dangdut, melayu, dan musik-musik pilihan. Yang jelas, mereka juga sudah mengerti segala informasi selain

Tak cuma hiburan, Radio benor FM juga menyiarkan acara pendidikan seperti program Berhitung yang disiarkan tiap Selasa pagi. Pokoknya kehadiran radio ini untuk memberikan beragam informasi kepada Orang Rimba sekaligus media untuk saling memahami budaya antara Orang Rimba dengan masyarakat desa sekitar hutan, terutama tentang kearifan lokal Orang Rimba.

Kerap dipandang primitif, ternyata Orang Rimba sudah paham teknologi

"Saya dulu nggak tahu apa-apa soal informasi. Tahunya bagaimana cara berburu. Sekarang saya bisa memberikan informasi kepada warga tentang apa saja di luar sana," ujar Beteduh saat ditemui brilio.net di acara Festival Iklim di Jakarta Convention Centre, Selasa (2/2).

Menariknya, masyarakat Orang Rimba mendengarkan siaran menggunakan radio dua band seukuran kotak kartu nama bantuan United Nation Development Program (UNDP). Untuk sumber energi, mereka menggunakan baterai jenis AAA yang bisa di-charge dengan menggunakan tenaga matahari. So, jadi jangan lagi menyebut Orang Rimba sebagai masyarakat primitif. Mereka sekarang sudah faham teknologi loh.