Brilio.net - Semua orang pasti ingin ada kemajuan dalam hidupnya. Hal itu juga diinginkan Sutriyani (23), sarjana Pendidikan Fisika ber-IPK 3,49 yang memilih berjualan jamu keliling. Meski profesinya saat ini sebagai penjual jamu, ia tetap berharap ada perkembangan dari apa yang dilakukan saat ini.

Sutriyani memutuskan mulai berjualan jamu sejak Februari 2015. Saat itu ia berjualan jamu dengan bersepeda. Itu ia lakukan untuk mendapatkan pelanggan. Inovasi jamu ia lakukan, ia menyediakan telur dan madu pada jualannya sebagai tambahan jamu untuk para pria.

Berjalan dua bulan, kini Sutriyani menjajakan jamunya menggunakan motor. jangkauan jualannya pun sudah melewati kecamatan lain di Bantul. Ia berharap usahanya ini semakin ada kemajuan.

"Kalau ada rezeki saya ingin buka kios jamu, biar nggak perlu muter-muter lagi," terangnya saat ditemui brilio.net.

Ia pun punya keinginan untuk bisa membenahi dapur rumahnya yang sudah tak layak jika sudah terkumpul uang yang cukup.

Sutriyani sebenarnya adalah gadis yang cerdas. Ia lulusan SMK 1 Sewon Bantul jurusan Tata Boga. Sebenarnya ia dulu diterima di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada jurusan boga, tapi karena uang yang dimiliki tak cukup untuk membayar uang masuk, ia memutuskan untuk kuliah di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) mengambil jurusan Pendidikan Fisika.

Saat kuliah pun ia beberapa kali menerima beasiswa. Kepandaiannnya pun terbukti dengan IPK-nya sebesar 3,49. Meski sekarang berjualan jamu, ia pun masih punya keinginan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

Kemampuan yang didapatkan di SMK pun masih ia gunakan. Setiap menjelang lebaran ia pasti menerima banyak pesanan kue-kue khas lebaran. Meski begitu ia juga berharap bisa mendapatkan kesempatan bekerja sesuai bidangnya.

"Kalau bisa semua berjalan beriringan. Saya tetap usaha dan bisa menggunakan ilmu sarjana saya," terangnya.