Brilio.net - Semua orangtua pasti ingin memiliki anak yang cerdas. Mungkin itu alasan mengapa banyak orangtua mulai memasukkan anaknya ke sekolah PAUD sedini mungkin. Tidak sedikit juga orangtua yang mulai mengajari anak mereka membaca, menulis, dan menghitung (calistung) ketika anak mereka sudah memasuki usia tiga atau empat tahun. Namun sebenarnya apakah seorang anak memang harus diajari calistung sejak mereka berusia balita?

Indah Y Suhanti, yang merupakan seorang psikolog sekaligus dosen memaparkan pada brilio.net bahwa sebenarnya seorang anak idealnya mulai diperkenalkan bentuk huruf dan angka pada usia TK dan diperkenalkan dengan membaca mulai kelas 1 SD. Wanita 32 tahun ini juga bercerita bahwa dalam psikologi, ada beberapa teori yang bisa dijadikan acuan, misalnya saja teori belajar dari Jean Piaget dan juga teori psikososial dari Erik Erikson.

"Jadi pada usia TK, anak bisa diajarkan tentang pengenalan simbol (huruf dan angka). Lalu dikenalkan dengan lingkungan sosialnya, itu kata Erik Erikson. Kemudian melatih motorik halus. Jadi kalau SD kita minta anak sudah bisa membaca, sebenarnya kalau berdasar teori psikologi yang saya pelajari itu belum," kata Indah pada brilio.net, Selasa (28/4).

Indah juga menambahkan bahwa saat anak memasuki usia TK, kita tidak seharusnya meminta mereka bisa membaca dan jika seorang anak yang duduk di kelas 1 SD juga kita minta untuk bisa membaca. Sebab hal tersebut nantinya tidak sesuai dengan konsep perkembangannya. Indah menjelaskan bahwa menurut teori kognitif yang selama ini dipelajarinya, ada kesiapan-kesiapan kogniif yang harus dipersiapkan sebelum seorang anak diajarkan membaca.

Sedangkan untuk belajar menulis, para orangtua juga tidak seharusnya memaksa anak bisa menulis saat usia TK.

"TK itu esensinya apa sih? TK itu kan taman kanak kanak yang isinya sosialisasi, olahraga, kenal dengan pasir, caranya memegang bagaimana. Hal-hal itu dilakukan supaya mereka siap saat akan melakukan kegiatan belajar dan menulis karena perkembangan motorik kasar dan halusnya sudah terlatih. Jadi kalau TK cukup diajari memegang pensil saja karena esensi TK itu mengajari bentuk, misalnya gunung, segitiga, lingkaran, dan lainnya," papar Indah.

Dan jika anak ingin diajari menghitung, orangtua boleh memulai dengan yang paling mudah terlebih dahulu misalnya mengajarkan anak menghitung 1+1, dan tidak diperkenankan memberikan soal yang rumit untuk anak misalnya saja 10+10. Indah menambahkan bahwa jika kita lihat metode pengajaran di luar negeri, misalnya di negara tetangga Singapura dan Malaysia saja, murid-murid SD masih diajarkan dengan menggunakan gambar dan buah agar memudahkan anak.

Yang pasti Indah menekankan bahwa usia TK adalah tahapan dimana anak melakukan pemanasan sebelum nantinya dia duduk di bangku sekolah dasar. Biarkan anak melakukan eksplorasi agar nantinya dapat siap menerima pelajaran di bangku sekolah dasar dengan lancar dan cepat.