Brilio.net - Gerhana bulan yang terjadi pada malam ini, Sabtu malam (4/4) tidak hanya baru terjadi. Sejak zaman dulu, fenomena alam ini sudah terjadi, bahkan sejak zaman sebelum masehi.

Setiap bangsa memiliki penafsiran yang berbeda. Berikut adalah empat penafsiran terhadap gerhana bulan dari berbagia zaman dan bangsa.

1. Bukti Kesedihan karena putra Rasulullah meninggal
Pernah terjadi gerhana pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Berdekatan dengan saat gerhana tersebut, putra Rasulullah yang bernama Ibrahim meninggal dunia.

Sebagian orang kasak-kusuk, bahwa terjadinya gerhana ini adalah pertanda buruk meninggalnya putra Rasulullah. Maka setelah shalat gerhana, Rasulullah berkhutbah. Di antara isi khutbahnya dia bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan merupakan dua tanda kekuasaan Allah Azza wa Jalla. Terjadinya gerhana matahari atau bulan itu bukanlah karena kematian seseorang atau kehidupannya. Oleh karena itu, jika kau menyaksikan gerhana bergegaslah untuk mengerjakan shalat," (HR Muslim).

Demikianlah Rasulullah menghancurkan mitos yang berkembang, sebelum mitos itu membesar. Sebab mitos itu, keyakinan-keyakinan yang tidak berdasar itu, membahayakan aqidah jika ia dibiarkan.

2. Tanda kemurkaan Tuhan
Bangsa di masa Yunani kuno percaya jika terjadi gerhana bulan, hal tersebut merupakan tanda akan adanya bencana dan kerusakan di muka bumi. Bencana atau kerusakan tersebut dipercayai merupakan awal dari kemarahan Tuhan.

3. Jaguar akan memakan bulan
Bangsa Inca kuno percaya bahwa ketika bulan purnama merah atau bulan darah menampakkan diri di langit, hal itu merupakan pertanda bahwa sedang akan terjadi hal buruk, yaitu jaguar akan menyantap bulan.

Menurut tulisan bangsa Spanyol terdahulu, bangsa Inca takut setelah jaguar memakan bulan, maka hewan ini akan turun ke bumi dan memangsa semua manusia. Oleh karenanya, ketika muncul Gerhana Bulan Darah Tetrad, mereka akan membuat suara yang sangat gaduh dengan menabuh segala hal sampai berteriak-teriak.

4. Bulan sedang sakit dan berdarah
Menurut kepercayaan suku asli Amerika dari utara California bernama Hupa, ketika terjadi gerhana bulan darah Tetrad, hal itu merupakan pertanda bahwa bulan sedang sakit karena diserang oleh hewan peliharaannya sendiri.

Orang-orang Hupa percaya bahwa bulan memiliki 20 istri dan banyak hewan peliharaan seperti ular dan singa. Namun ketika bulan terlambat atau tidak memberi mereka makan, maka hewan-hewan itu akan menyerang bulan dan mengakibatkannya berdarah. Setelah berdarah, maka istri-istrinya menyembuhkan bulan dan juga menjaganya dari serangan hewan peliharaan serta memulihkan kesehatannya.