Brilio.net - Indonesia tak pernah kekurangan anak muda kreatif dan berbakat yang masih peduli dengan kemajuan negeri Indonesia. Agustus 2015 lalu Hackhathon Merdeka 1.0 telah dihelat. Presiden Joko Widodo  mengapresiasi acara yang dibuat kawan-kawan forum Teknologi Informasi (TI) ini.

Hackathon Merdeka adalah suatu bentuk pemanfaatan teknologi informasi guna memecahkan permasalahan bangsa yang digagas oleh Code4Nation.org, suatu perkumpulan ahli-ahli TI Indonesia. Penggagas inti Code4Nation antara lain adalah Ainun Najib, Willson Cuaca, Marina Kusumawardhani, Irvan Putra, Khairul Anshar, Sofian Hadiwijaya, Agung Nugroho, Michel Alexandre Salim, dan Sabaruddin Adinugroho.

Pada 24-25 Oktober mendatang, pergelaran serupa akan diadakan. Dua puluh tujuh kota di Indonesia serta di Sydney, Australia. Kota-kota tersebut akan menjadi saksi kepedulian para anak muda bangsa lewat TI.

Menurut quora, Hackathon terbesar yang pernah diselenggarakan di dunia melibatkan sebanyak 1214 peserta pada tahun 2013 di AS. Angka ini hampir dicapai Hackathon Merdeka 2.0 ini.

Hackaton sendiri merupakan gabungan dari kata hacker dan marathon. Hacker memiliki arti seorang ahli TI yang mampu menganalisa kelebihan dan kekurangan, serta melakukan inovasi pada perangkat komputer. Acara ini didukung oleh pemerintahan Jokowi-JK sebab dapat memperkuat praktik demokrasi dengan cara mengajak masyarakat bersama-sama terlibat langsung mengatasi permasalahan bangsa.

Ini dia ajang kontribusi pakar IT muda Indonesia Presiden Jokowi beri tanggapan

Hak cipta aplikasi akan dimiliki pembuat, namun hak guna  dan hak pengembangan jatuh pada Kantor Staf Kepresidenan. Peserta nantinya akan mempresentasikan langsung karyanya di hadapan presiden pada 28 Oktober.

Produk Hackaton 1.0 yang terbukti aplikatif adalah kawalpemilu.org serta kawalmenteri.org. Tujuan kegiatan yaitu mencari solusi terbaik untuk pemecahan masalah yang cepat dan akurat terkait sistem kependudukan. Peserta dapat membuat karya yang meliputi pemberdayaan masyarakat, pengentasan kemiskinan, pajak, dan lain-lain.

Ini dia ajang kontribusi pakar IT muda Indonesia Pertemuan dengan Presiden.