Brilio.net - Pada Pameran Buku Frankfurt (PBF) 2015, Indonesia menjadi tamu kehormatan dengan paviliun khusus seluas 2.500 meter persegi serta menambah meriah stan dengan gelaran pertunjukan kesenian dan talkshow seputar tanah air.

Produk buku yang dipamerkan terdiri atas beberapa bidang, seperti buku anak-anak, komik, dan seni. Pada pergelaran yang dihelat pada 14-18 Oktober ini Indonesia memakai slogan 'Imajinasi dari 17.000 pulau'.

Lima hari yang disediakan dibagi menjadi 2 term. Term pertama yaitu tiga hari awal dikhususkan bagi para pebisnis buku dari seluruh dunia untuk saling berdagang hak cipta buku. Term kedua yaitu dua hari terakhir dibuka untuk umum.

Beberapa fakta tentang Indonesia dalam PBF adalah sebagai berikut:

1. Komik Gray dan Jingga karya Sweta Kartika dilirik penerbit Digital Catapult Inc Jepang untuk diterjemahkan.

2. Sejarah Melayu yang ditulis Ahmad Dahlan akan dialihbahasakan oleh Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia ke dalam Bahasa Melayu.

3. Buku Mewarnai Untuk Segala Umur yang disusun IBG Wiraga, Bali: Art Therapy Anti Stress akan diterbitkan oleh penerbit Nhan van Cultural Joint Stock Company Vietnam.

Ini alasan Indonesia layak ada di pameran buku Frankfurt


4. Novel garapan Laksmi Pamuntjak berjudul Amba dibeli hak ciptanya ke dalam bahasa Jerman oleh penerbit Ullstein Verlag, setelah diterjemahkan dalam versi Inggris oleh penerbit dalam negeri.

Ini alasan Indonesia layak ada di pameran buku Frankfurt
5. Bus mini yang disediakan untuk mobilitas pengunjung memasang iklan novel Amba dalam judul bahasa Jerman, Alle Farben Rot disertai foto sang penulis Laksmi Pamuntjak.

6. Indonesia menjadi salah satu dari The 7 markets oleh The Markets: Global Publishing Summits, selain China, Turki, Amerika Serikat, Jerman, Korea Selatan dan Meksiko.

8. Sebelum tiba hari H PBF, Mendikbud Anies Baswedan meresmikan Museum Papua Indonesia yang digagas oleh antropolog Werner F. Weiglin di GeInhausen, Jerman, pada Minggu (11/10). Dalam kesempatan ini hadir pula Dubes RI untuk Republik Federasi Jerman, Fauzi Bowo serta Wali Kota Gelnhausen, Thorzten Stolz.

Ini alasan Indonesia layak ada di pameran buku Frankfurt


9. Ada 7 pulau tema yang ditampilkan Indonesia dalam jang ini yaitu Island of Words (buku-buku), Island of Scene (pentas budaya), Island of Images (komik, kartun, cerita bergambar, novel grafis, dan animasi), Island of Spices (warna, bau, dan rasa kuliner Indonesia), Island of Illumination (naskah dan manuskrip kuno), Island of Tales (proyeksi gambar bergerak dan suara dari dunia dongeng Nusantara), dan Island of Inquiry (sains dan kekayaan budaya Indonesia dalam bentuk digital).
 

Ini alasan Indonesia layak ada di pameran buku Frankfurt


10. Nadia Shafiana Rahma, siswi kelas VI Sekolah Dasar Negeri Glagah Kota Yogyakarta adalah penulis cilik satu-satunya yang terpilih untuk menghadiri PBF.

Ini alasan Indonesia layak ada di pameran buku Frankfurt

Nadia (tengah) foto:fm1today.ch