Brilio.net - Tren fashion bukan hanya milik mereka yang sempurna. Tren fashion bisa merangkul kalangan mana saja supaya tampil lebih menarik saat dipandang, termasuk kalangan difabel. Hal inilah yang mengilhami Alleles, sebuah perusahaan dari Kanada yang menciptakan modifikasi penutup cantik kaki palsu bagi penyandang cacat kaki. Perusahaan ini digawangi oleh McCauley Wanner (29) dan Ryan Palibroda (34).

Hiasan kaki palsu ini bikin difabel jadi lebih pede dan menarik

Ide tersebut didapat Wanner untuk tesis seniornya di University of Calgary, Kanada, pada tahun 2011. Wanita ini tertarik untuk mengeksplorasi bagaimana fashion memengaruhi cita rasa diri seseorang. Wanner memang fokus pada pentingnya fashion dan betapa kuatnya fashion membentuk identitas diri seseorang. Namun begitu, tujuan Wanner dan Palibroda mengeksekusi idenya, bukan untuk fokus pada kekurangan seseorang, tapi lebih menekankan bahwa sebenarnya hiasan kaki palsu itu perlu dianggap seperti pakaian yang biasanya orang kenakan.

Sekalipun pernah mendapat tentangan dari banyak orang di fakultas keduanya menuntut ilmu, baik Wanner maupun Palibroda lebih mementingkan fakta bahwa produk yang tersedia di pasaran begitu mahal dan terasa sulit direalisasikan.

Hiasan kaki palsu ini bikin difabel jadi lebih pede dan menarik

Belum lagi, produk di pasaran menggunakan bahan yang murah dan cenderung menyamarkan kekurangan orang difabel. Menurut Wanner, hal ini justru "melestarikan" stigma kepada orang difabel. Padahal seharusnya stigma ini dihapus selamanya.

Oleh karena itu, Alleles hadir menawarkan produk hiasan yang menutupi kaki palsu tanpa menyembunyikan kekurangan orang bersangkutan. Produk ini terbuat dari kerang plastik fleksibel yang diikat di bagian atas kaki palsu. Alleles juga menyuguhkan panduan cara menemukan panjang dan lebar produknya untuk diterapkan di kaki palsu calon konsumennya. Bisa kamu lihat pada gambar di bawah ini:

Hiasan kaki palsu ini bikin difabel jadi lebih pede dan menarik

Alleles hadir untuk membuat orang difabel percaya diri walaupun kakinya sudah diamputasi. Berharap orang tersebut juga menganggap produk Alleles sebagaimana fashion baju atau sepatu yang bisa mereka pakai dalam banyak acara berbeda. Di sinilah maksud Wanner dengan identitas diri.

Lebih lanjut, ternyata produk Wanner dan Palibroda mendapat respons baik dari konsumennya, lho.

"Saya tidak lagi merasa kaki saya begitu besar atau ada tumpukan besar dari logam dan serat karbon. Saya tidak pernah ingin menyembunyikan fakta bahwa saya diamputasi. Saya justru bangga akan hal itu," ujar Aria Galauski (17) yang mengalami amputasi kaki di bawah lutut, sebagaimana dilansir brilio.net dari Mashable, Rabu (28/10).

Hiasan kaki palsu ini bikin difabel jadi lebih pede dan menarik

Ide Alleles mungkin bukan ide yang kali pertama muncul. Merek lain yaitu UNYQ, membuat penutup kaki palsu warna-warni tapi biasanya harganya berkisar antara beberapa ratusan hingga seribuan dollar Amerika (sekitar Rp 13,6 juta). Alleles sendiri menjual produknya hanya sekitar USD 245-528 (325-700 dollar Kanada atau sekitar Rp 3,3 juta-7,2 juta) untuk versi kustom.

Oleh karena itu, sambutan positif muncul dari pelanggan lain Alleles. Menurut pelanggan Alleles yang lain, Michelle Salt yang mengalami pengamputasian sampai lutut, produk dari Alleles selain memiliki harga terjangkau, juga memiliki daya tahan dan desain keren. Salt yang pernah menjadi model fitnes sempat tak percaya diri dengan kakinya yang diamputasi. Namun dengan produk milik Wanner dan Palibroda, dia jadi lebih percaya diri sekarang. Lihat sendiri betapa memukaunya di depan lensa kamera dalam foto berikut:

Hiasan kaki palsu ini bikin difabel jadi lebih pede dan menarik

Nah, sekarang bukan waktunya lagi minder terhadap kekurangan diri ya, guys. Mudah-mudahan produk serupa masuk ke Indonesia, atau justru kamulah pemuda Indonesia yang beride kreatif untuk mempercantik mereka yang difabel? Tapi yang terpenting, siapa pun kamu, mari berhenti memberikan stigma negatif bagi penyandang difabel.