Brilio.net - Gas nitrogen kini mulai banyak di jumpai di SPBU. Mengisi angin ban dengan nitrogen memang memiliki kelebihan,  yakni tak cepat panas pada ban. Hal itu terjadi lantaran ban berisi nitrogen memiliki jumlah molekul lebih besar, sehingga tidak mudah kempis dan panas.

Selain itu, menggunakan nitrogen juga membuat lebih nyaman dalam berkendara, karena bantingan ban kendaraan lebih empuk. Penjelasan ilmiahnya, gas nitrogen dapat menjaga elastisitas ban sehingga kelenturan karet semakin terjaga.

Namun kasus yang dialami salah seorang netter bernama Fians Bogiaz ini nampaknya perlu menjadi perhatian, Siapa saja agar lebih berhati-hati saat mengisi gas nitrogen agar tidak tertipu. Fians melalui akun Facebooknya pada, Senin (10/11) menceritakan bahwa dirinya mengaku kecolongan dengan oknum penjaja nitrogen di salah satu SPBU. Ia meyakini bahwa gas nitrogen yang dibeli untuk bannya bukan gas nitrogen sebagaimana mestinya, melainkan hanya angin biasa.

Fian, dalam cerita yang dibagikannya mengaku tidak bermaksud mematikan bisnis pengisian gas nitrogen di beberapa SPBU. Ia hanya mengajak para rekan-rekannya lebih berhati-hati. Pasalnya stasiun pengisian nitrogen saat ini mulai menjamur di SPBU di mana banyak orang hanya lewat dan mengisi tanpa memperhatikan hal-hal lain, sehingga sering dimanfaatkan oleh oknum pengusaha pompa nitrogen untuk berbuat nakal.

Dalam suatu kesempatan, Fian mengaku saat mengisi gas untuk bannya, ia tidak menemukan Bottle Nitrogennya, yang ada hanya kompressor angin. Nah loh? Fian beberapa kali mencoba mengisi dan kali ini ia memastikannya lagi dugaan adanya praktik tidak terpuji tersebut.

Awalnya Fian terkesan denga adanya Automaic Digital Pressure Controller yang dipakai dalam pengisian nitrogen tersebut, tapi setelah mengisi ban terakhir Fian melai menemukan kejanggalan. "Jeerrrrr Kompressor nyala!!!! Saya pun sengaja turun karena di belakang ada mobil dan motor juga mengantri dan saya tanya berapa harga yang harus dibayar," tutur Fian dalam ceritanya.

"Empat roda 20 ribu pak!" jawab petugas pengisi nitrogen.

"Kok kompressornya menyala? Berarti angin dong mas? mana Bottle Nitrogennya?" tanya Fian dengan nada curiga.

Operator pun agak bingung mendengar pertanyaan Fian. "Tidak Pak... Harus pakai kompressor. Kalau enggak pakai kompressor enggak kuat tekanan nitrogennya," jawab petugas dengan ragu.

Fian pun membantah jawaban yang dinilai ngawur itu. "Mas.. Mas.. Nitrogen itu tekanan bottlenya 2000 PsiG ... Jadi enggak perlu kompressor untuk mengisi ban 35 PsiG, tapi ini saya tetap bayar. Tapi tolong bilang juragan mu. Berdagang jangan pakai bohong, nanti kuwalat lho!," pungkas Fian mengakhiri percakapan dengan petugas pengisi gas nitrogen abal-abal itu.
 
Sebelum beranjak, Fian kemudian menyerahkan Rp 20.000 kepada petugas tersebut dan naik ke mobil dengan tenang. Sementara petugas pengisi nitrogen yang berjaga tampak kebingungan. Belum ada 10 meter berjalan, mobil yang mengatre di belakang menyalip mobil Fian sembari mengacungkan jempol.

"Waah hari ini saya bikin satu pelanggan Nitrogen batal mengisi. Bayangkan saja kalau dengan alat itu, oknum bisa meraup 15 ribu per mobil... Hanya jual angin cap Nitrogen .. waaah business abal-abal ini lumayan juga," sambung Fian.

Dari kejadian tersebut, Fian berpesan jika di jalan ban terasa kurang angin. Mampir saja ke tukang tambal ban dan menambah angin dengan biaya cukup 5000 rupiah. Namun jika benar-benar ingin mengisi nitrogen, pastikan ada bottle nitrogen disitu.

"Meski mesin di atas diklaim sebagai mesin pemurni Nitrogen sampai ke 95% dari udara kompressor. Masalahnya adalah sertifikasi atas alat, maka tidak ada yang menjamin dengan apa yang dibayar konsumen Rp 20.000 tersebut.  Maka suatu saat kita akan sangat sulit membedakan ini Nitrogen 95% atau hanya angin kompressor. Artinya ini sangat rawan manipulasi karen sangat jauh dari perlindungan dan kalibrasi. Naah kalau di toko ban, nitrogen langsung dari Bottle asli. Lebih sedikit tidak mengkhawatirkan walau sekali lagi bukan jaminan," pungkas Fian.