Brilio.net - Tentu tak jarang kamu menemukan ada banyak status aneh pengguna media sosial. Dan yang paling menyebalkan salah satunya adalah status dengan mengunggah foto atau video yang harusnya disensor, akan tetapi tidak demikian. Bahkan yang lebih parah, pengunggah status mengajak netizen untuk memberikan "Like" atau "Share" sebagai bentuk kepedulian.

Sayangnya, tak sedikit netizen yang mengamini status-status tersebut dengan ikut membagikan bahkan mengomentari status yang kadang tak jelas itu. Padahal secara logis, "Like" dan "Share" pada sebuah kejadian tidak ada pengaruhnya sama sekali.

Hati-hati dengan ajakan 'Like & Share status ini' di Facebook

Yang lebih menjengkelkan lagi banyak yang menggunakan kata-kata bombastis seperti "like status ini jika anda ingin mendoakan korban". Jika status atau gambar yang digunakan masih wajar tentu publik tidak mempermasalahkan, apalagi jika yang status tersebut memiliki unsur positif. Yang banyak disayangkan oleh netizen adalah status-status yang mengekspos korban sebuah insiden dan masih berlumuran darah tanpa ada sensor sedikit pun.

Namun, sudahkah publik mengetahui sebenarnya ada bisnis di balik status-status provokatif yang diunggah oleh sebuah Fanspage tersebut?

Asih Lestari, seorang netter menuturkan, ada binis dalam Like Facebook tersebut. Modusnya, pembuat akun tersebut akan menggunakan nama orang yang sudah ngetop seperti artis atau tokoh publik lainnya.

Lalu apa yang dicari oleh akun-akun palsu tersebut? Tidak lain yaitu "Like" dari banyak orang. Sebab, tutur Asih, sebuah akun palsu dapat dijual dengan harga tinggi. "Nantinya akun tersebut akan dibeli pihak tertentu dan isi statusnya akan diubah. Yang dulunya status inspiratif akan diubah menjadi produk iklan, digunakan untuk kepentingan survei atau kepentingan lain," tulis Asih.

Nah, setelah kamu mengetahui kasus seperti ini, kamu harus lebih hati-hati dalam membagikan status atau jempol kamu ya.