Brilio.net - Rio Haryanto, pebalap berbakat asal Indonesia tinggal selangkah lagi akan berada dalam kokpit Formula 1 (F1). Sayangnya, pihak Kiky Sports, tim Rio hingga kini masih dipusingkan dengan ketersediaan anggaran yang harus dibayarkan kepada Manor Racing, tim yang bakal meminang pebalap asal Solo ini untuk berlaga di ajang jet darat itu.

Kendati pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) beberapa waktu lalu telah memberikan surat jaminan supaya Rio bisa berlaga, namun manajemen Rio masih pusing. Pasalnya, hingga saat ini dana yang dibutuhkan Rio sekitar 15 juta euro atau sekitar Rp 200 miliar belum juga terkumpul. Sampai-sampai Kemenpora memberikan surat jaminan baru kepada tim Manor untuk pencairan uang muka dalam minggu ini.

“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kemenpora yang sudah kasih dukungan luar biasa supaya saya bisa ikut F1,” kata Rio dalam jumpa pers di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (27/1).

Pekan ini adalah tenggat waktu yang diberikan Manor kepada Rio untuk menyerahkan uang muka kesepakatan sponsorship sebesar 3 juta euro. Indah Pennywati, ibunda Rio yang juga Marketing Manager PT Kiky Sports dalam jumpa pers di Media Centre Kemenpora, mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan “surat cinta” dari Manor agar Rio bisa menyelesaikan pembayaran uang muka tersebut minggu ini juga.

Sayangnya, hingga saat ini pihak manajemen Rio belum bisa membayarkan uang muka tersebut ke Inggris. Karena itu, manajer Rio, Piers Hunnisett berangkat ke Inggris sejak dua hari lalu untuk membicarakan masalah ini. Meski Rio sudah mendapat bantuan dana dari Pertamina sebesar 5,2 juta euro, termasuk dari pemerintah melalui Kemenpora yang disalurkan melalui KONI senilai Rp 100 miliar (6,6 juta euro), namun, hingga kini pencairan bantuan itu belum jelas.

Pada 11 November 2015, Menpora Imam Nahrawi menandatangani surat resmi yang menjamin dukungan pemerintah kepada Rio dalam keikutsertaan di ajang F1. Menpora pun memenuhi janjinya itu. Pada 22 Januari 2016 lalu, dilakukan penandatanganan kesepakatan dengan KONI dan pihak Kiky Sports bahwa Kemenpora akan memberikan bantuan sebesar Rp 100 miliar untuk Rio.

Dalam perjanjian itu disebutkan, seandainya dana dari KONI tidak mencukupi, kekurangannya menjadi tanggung jawab Kiky Sport. Hingga saat ini, Rio baru mendapat sekitar 12 juta euro yang berasal dari Pertamina (5,2 juta Euro) dan Kemenpora (6,6 juta Euro). Namun dana tersebut baru bersifat komitmen, belum dicairkan. Dari total komitmen bantuan tersebut, pihak Rio masih harus memutar otak mencari kekurangan dana sekitar Rp 40 miliar.

Dana dari pemerintah diperkirakan baru akan bisa dicairkan Maret atau April mendatang. Sebab, pencairannya mesti melalui prosedur administratif yang lumayan rigid karena berkaitan dengan penggunaan uang negara.  

“Kita sudah mendapat surat teguran dari Manor agar bisa menyelesaikan pembayaran DP dalam minggu ini. Namun sampai sekarang kita belum bisa memenuhinya karena belum jelas dananya,” ungkap Indah kepada brilio.net usai jumpa pers.

Sementara itu, Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan, surat jaminan baru yang ditandatangani Menpora Imam Nahrawi, diharapkan bisa menjadi jawaban untuk Manor agar mau kembali memberikan tenggat waktu kepada Rio. Sampai saat ini Kemenpora akan terus melakukan komunikasi intensif dengan sejumlah pihak swasta untuk bisa menanggung pembayaran uang muka sebesar 3 juta euro tersebut.

Sebab, bantuan dari Pertamina baru akan digelontorkan ketika pihak Rio sudah bisa menalangi terlebih dahulu. “Kami belum tahu siapa yang akan bayar. Ini minggu yang sangat krusial. Yang jelas kami terus berkomunikasi dengan pihak Manor dan Kiky Sport untuk masalah ini. Sebab, minggu depan Manor akan mengumumkan pebalap-pebalapnya,” kata Gatot.

Namun Gatot menegaskan pemerintah akan tetap serius membantu Rio agar bisa berlaga di ajang F1. Karena itu pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin agar Rio bisa membayarkan uang muka tersebut. Sementara sisanya sekitar 12 juta euro bisa dibayarkan nanti.  

Manajemen Rio juga harus membuat laporan pelaksanaan pekerjaan dan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana kepada KONI. Tembusannya diberikan Kemenpora paling lambat 14 hari setelah ditransfer. KONI pun akan meminta bukti pembayaran pada Manor, surat perjanjian mereka, plus surat jaminan Rio bakal turun di F1 musim 2016.

Keikutsertaan Rio di ajang F1, semata-mata bukan untuk Rio. Namun pebalap muda ini membawa nama Indonesia di kancah dunia.