Brilio.net - Pakaian bekas. Bagi sebagian orang mungkin menjadi barang yang sudah menjadi sampah. Tapi tidak bagi sebagian lainnya. Di Jakarta, khususnya di sekitar Pasar Senen, Jakarta Pusat, obral pakaian bekas justru menjadi pemandangan sehari-hari. Kalangan kelas menengah ke bawah urban di Jakarta malah kerap memburu obral pakaian bekas untuk mencari barang-barang branded.

“Lima ribu, lima ribu. Baju, rompi, kemeja lima ribu,” begitu teriak sejumlah pedagang di pinggir Flyover Pasar Senen untuk menarik perhatian para pejalan kaki.

Di sini baju bermerek dan kualitas mal hanya dihargai Rp 5.000

Begitulah pemandangan yang saban hari bisa dijumpai di sekitar salah satu pasar bersejarah di Jakarta itu. Sejumlah pejalan kaki yang berasal dari kalangan menengah ke bawah pun berlomba-lomba memilih pakaian dengan cara membongkar tumpukan pakaian yang ditebar di atas tikar. Sejumlah pakaian dengan berbagai model menjadi daya tarik mereka. Apalagi harga yang dibanderol sangat murah. Tak cuma celana, baju, atau kemeja, bahkan mereka juga bisa mendapatkan pakaian dalam hanya dengan Rp 3 ribu saja. 

BACA JUGA: 15 Penginapan murah di Jogja, dengan Rp 50.000 sudah bisa menginap

Menurut Uung, seorang pedagang pakaian, setiap hari lapaknya selalu ramai didatangi orang-orang yang mencari pakaian layak dan juga mempunyai model bagus. “Di toko, apalagi di mal harga pakaian seperti ini mungkin tidak bisa mereka beli. Tapi di sini, mereka bisa mendapatkannya, walaupun pembeli tahu ini bukan pakaian baru,” kata Uung sambil menunjuk beberapa model pakaian yang menurutnya mirip yang dipakai para pesohor.

Ya begitulah kehidupan masyarakat urban kelas menengah ke bawah di Jakarta, mereka bisa beli barang bintang lima dengan harga kaki lima.