Brilio.net - Berawal dari keresahan limbah cair laundry yang dianggap 'meresahkan' karena tidak ramah lingkungan, tiga mahasiswa Teknik Kimia Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta berinisiatif membuat filter air untuk limbah laundry yang mereka namai Recycle Limbah Laundry (RELLY).

Adalah Firda Mahira Alfiata Chusna, Heni Anggorowati, dan Arshita Wahyuning Atmoko yang mencetuskan ide tersebut. "Limbah laundry selama ini dibuang gitu aja di saluran pembuangan mereka. Memang ada yang dilewatkan terlebih dulu ke sabut kelapa supaya mengurangi pencemaran." ungkap Firda selaku ketua tim ketika diwawancarai brilio.net pada Selasa (14/4).

Prinsip dasar penjernihan yang digunakan adalah menetralkan cairan basa (pH > 7) dengan media yang bersifat asam (pH < 7). Alat yang dibuat memanfaatkan penjernih yang bersifat asam yaitu karbon (arang), ditambah pasir dan zeolit agar air recyle-nya semakin jernih sebab bakteri seperti trichoderma dan pseudomonas akan mampu berkembang biak dalam media ini dan mampu memakan patogen-patogen yang terikut dalam air ketika air dilewatkan pada arang dan zeolit.

Limbah laundry pertama kali dilewatkan ke tabung arang, kemudian dialirkan ke tabung berisi arang aktif dan zeolit untuk penjernihan tahap kedua. Pada tahap pertama dan kedua ini air yang mengalir membawa butiran kecil-kecil dari arang. Kemudian air dialirkan dalam wadah untuk diendapkan, Hasil atas berupa air jernih merupakan produk yang diinginkan sedangkan hasil bawah berupa padatan arang.

Air hasil filter dibawa ke Laboratorium Teknik Lingkungan UII untuk diujikan mengenai 4 aspek. Hasilnya diperoleh kesadahan (banyaknya kandungan mineral) 101,92 mg/l; residu terlarut 375 mg/l; kekeruhan 4,31 mg/l; COD 102,36 mg/l. Diujikan pula air sumur sebagai pembanding, dengan hasil kesadahan 109,76 mg/l; residu terlarut 234 mg/l; kekeruhan 10,9 mg/l; COD 80,49 mg/l. Dari keempat aspek ini, recycle limbah laundry ini terbukti lebih baik daripada air sumur sehingga bisa digunakan kembali untuk kebutuhan laundry.

Firda dkk sedang mengupayakan agar alat ini bisa digunakan secara praktis oleh usaha laundry terutama di Yogyakarta. Mereka sedang mencoba melakukan kerja sama dengan salah satu laundry untuk penerapan RELLY ini. "Kami sudah buat surat perjanjiannya," ungkap Firda.