Brilio.net - Meski saat ini zamannya digital dan internet, bukan berarti barang kuno dan antik ditinggalkan. Ya, beberapa komunitas di Indonesia masih menggunakan barang kuno, bahkan menjadi koleksi pribadi yang bisa berharga puluhan juta rupiah. Seperti Komunitas Padmaditya yang melestarikan audio lama sebagai dokumentasi sejarah. Sekitar 50 lebih radio antik telah dikoleksi oleh komunitas ini seperti merk Philips, Erres, Blaupunkt, Telefunken, Robin.

Barang-barang kuno dan antik itu saat ini begitu sulit dijumpai, baik di pasar loak hingga barang antik. "Sangat sulit buat dapetin radio antik, harganya juga mahal. Semakin antik, semakin banyak orang cari meskipun harganya mahal," kata Arif (25) penjual barang bekas kuno di Pasar Pakuncen Jogja kepada brilio.net, Selasa (1/9).

Menurutnya, tak jarang ada yang menjual radio kuno dalam keadaan mati. Butuh usaha lebih untuk memperbaikinya. Radio antik dan kuno yang udah didapatkan dan diperbaiki itu nantinya menjadi koleksi pribadi atau dijual kembali.

Yang menakjubkan, semakin memiliki sejarah dan kuno, harga radio kuno semakin tinggi dan bisa mencapai puluhan juta rupiah. Komunitas ini juga ada di Jakarta dan Yogyakarta serta beberapa kota besar di Indonesia. Setiap tahun mereka mengadakan pameran radio kuno.