Brilio.net - Kehadiran media sosial mudah diakses di tengah-tengah masyarakat saat ini berdampak dalam banyak aspek kehidupan. Konsumsi kepada hal tersebut boleh dibilang berlebihan sampai-sampai mengesampingkan hal lain.

Hal inilah yang mendasari seorang muazin asal Mesir Sheikh Mahmoud Maghazi yang diduga menyisipkan kata 'facebook' pada azan subuh yang dia kumandangkan. Sejak pekan lalu, pria yang bermukim di delta sungai Nil Provinsi Beheira itu dikeluhkan masyarakat telah mengubah lafal 'assalatu khairun minan naum' menjadi 'assalatu khairun minal facebook' pada suatu subuh.

Hal ini langsung menarik perhatian masyarakat seantero Mesir. Apalagi sejak Maghazi tampil di sebuah talkshow terfavorit masyarakat Mesir yang di tayangkan oleh stasiun televisi untuk melakukan pembelaan diri, seperti dikutip dari CBS News Selasa (1/9). Dalam talkshow kali ini, sang host mampu menggiring opini publik di mesir yang seperempatnya buta huruf.

"Saya tidak mengenal facebook dan saya tidak tahu bagaimana mengejanya," aku Maghazi pada sang host, Wael el-Ibrashy.

Maghazi mengasosiasikan para penuduhnya sebagai bagian dari kelompok terlarang Ikhwanul Muslimin. Orang-orang tersebut, menurut pengakuan Maghazi, mencoba untuk menyingkirkan dirinya karena tidak mengizinkan mereka mengadakan berbagai protes dan pelajaran agama di sana.

Masjid-masjid di sana telah dimonitor sebagai bentuk keamanan dari tindakan Ikhwanul Muslimin dan para pendukungnya pasca penggulingan Presiden kaum Islamis Mohammed Morsi pada 2013.